Masyarakat Jakarta mengenal Glodok sebagai kawasan yang sangat identik dengan tempat yang dipenuhi toko-toko elektronik. Sejak era penjajahan, kemerdekaan hingga sekarang, kawasan Glodok yang sudah menjadi bagian dari kota lama ini sangat terkenal dan popular di kalangan masyarakat ibukota. Bangunan-bangunan yang ada di Glodok merupakan bangunan tua sehingga saat kamu mengunjungi daerah ini sekarang, kamu akan merasakan suasana nostalgia jaman dulu. Di Glodok ada sebuah gang bernama Gang Gloria yang ternyata menyimpan banyak kuliner bersejarah yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Meski berada di gang sempit, tapi citarasa kulinernya jangan kamu ragukan ya JB’ers. Kelezatan kulinernya bahkan menjadi viral di berbagai sosial media sehingga mulai diburu. Buat kamu yang weekend kali ini tidak ada acara, bagaimana kalau kamu pergi kulineran ke Glodok dan mencicip kuliner-kuliner legendarisnya seperti yang ada di bawah ini:
1. Es Kopi Tak Kie

Kulineran ke Glodok tak akan lengkap tanpa mencicip Es Kopi Tak Kie. Kedai kopi yang terletak di Jalan Pintu Besar Selatan III No. 4-6, Pancoran-Glodok ini sudah ada sejak tahun 1927 dan citarasa khasnya masih dipertahankan secara turun temurun hingga kini. Tak hanya citarasanya, tapi suasana serta interior di dalamnya pun tetap dipertahankan keasliannya hingga sekarang. Citarasa Es Kopi Tak Kie tak kalah enaknya dengan es kopi kekinian yang sedang hits sekarang. Menu minuman yang biasa kamu coba ada es kopi, es kopi susu, serta es teh tarik yang dipatok dengan kisaran harga mulai dari Rp 14.000-Rp 17.000 untuk porsi jumbo yang sukses membuat kamu kembung. Es Kopi Tak Kie ini hanya buka mulai dari pukul 06.30-14.00 saja ya JB’ers, jadi sangat sore-sore kalau mau datang ke sini!
2. Gado-gado Direksi

Kamu pasti bertanya-tanya kenapa kuliner ini dinamakan Gado-gado Direksi. Ternyata penamaan kata ‘direksi’ ini ada sejarahnya loh JB’ers. Penamaan direksi ini adalah karena gado-gado ini dulunya disukai para direksi-direksi bank besar yang ada di sekitar kawasan Glodok. Gado-gado Direksi yang sudah ada sejak tahun 1967 ini memiliki citarasa khas karena resepnya diturunkan sejak generasi pertama. Untuk dapat menyantap kuliner ini, kamu harus mengeluarkan kocek sebesar Rp 35.000-Rp 40.000 saja. Gado-gado Direski yang berada di Jalan Pintu Besar Selatan II, Pancoran-Glodok ini buka setiap harinya mulai dari pukul 08.30-16.30.
3. Kari Lam

Kari Lam atau yang dikenal dengan nama kari legendaris dari Glodok ini ternyata sudah ada sejak tahun 1973. Meski kari termasuk dalam kuliner khas India, tapi yang menjual kari di sini adalah warga Tionghoa yang bernama Koh Akiong. Kari yang ada disini memiliki tekstur yang tidak terlalu kental dengan daging sapi dan ayam sehingga halal untuk dikonsumsi. Dengan membayar sekitar Rp 36.000-Rp 42.000 rupiah kamu sudah bisa menikmati semangkuk kari terdapat irisan daging sapi atau ayam yang besar dengan dengan potongan kentang dan mie atau bihun yang bisa kamu pilih. Kari Lam yang buka setiap harinya mulai dari pukul 09.00-15.00 ini terletak di Jalan Pintu Besar Selatan No. 71D, Pinangsia-Glodok.
4. Mie Kangkung Si Jangkung

Mie Kangkung Si Jangkung merupakan kuliner yang sudah ada sejak era Orde Baru. Saking lezatnya, kuliner ini bahkan sudah sering keluar masuk istana kepresidenan. Mie Kangkung Si Jangkung memiliki tekstur kuah yang lebih encer dibanding mie kangkung kebanyakan. Satu porsi kuliner ini terdapat mie dengan kangkung, tauge, udang, dan potongan ayam. Sebelum makan, jangan lupa untuk mengucurinya dengan air jeruk limau agar lebih wangi dan citarasanya jadi lebih kaya. Untuk bisa menyantap kuliner unik ini, kamu cukup merogoh kocek sekitar Rp 25.000 saja kok JB’ers. Mie Kangkung Si Jangkung yang berada di Jalan Pintu Besar Selatan ini buka setiap harinya mulai dari pukul 09.00-21.00. Tak hanya di Glodok saja, Mie Kangkung Si Jangkung ternyata juga membuka cabangnya di Grand Indonesia loh.
5. Rujak Shanghai

Mendengar kata rujak pasti yang terbayang di pikiranmu adalah kuliner menyegarkan dengan buah-buahn segar dan cocolan sambal yang pedas. Rujak Shanghai yang sudah ada sejak tahun 1950 ini ternyata tidak seperti rujak buah, tapi berisi kangkung rebus, potongan ubur-ubur, cumi, mentimun, serta lobak yang disiram saus asam manis dan ditaburi dengan kacang tanah yang sudah dihaluskan. Rujak Shanghai dibandrol dengan harga Rp 35.000. Selain rujak Shanghai, ada rujak juhi yang dibandrol dengan harga Rp 30.000. Bagi kamu yang ingin icip, Rujak Shanghai ini berada di Pasar Pancoran Glodok Stand 68, Tamansari-Glodok dengan jam buka mulai pukul 09.00-18.00 setiap harinya.
Kuliner-kuliner di atas nggak kalah menggiurkan khan dengan kuliner kekinian yang ada di kafe atau restoran ternama. Nggak heran kalau kelima kuliner tersebut menjadi viral di berbagai sosial media, terutama instagram dengan hastag #kulinerganggloria dan #kulinerglodok.
(rei)