JB’ers pastinya sudah tahu khan kalau beberapa hari ini ada sebuah film horor yang sedang marak diperbincangkan. Film Pengabdi Setan yang disutradarai oleh Joko Anwar ini ternyata berhasil masuk 13 nominasi Festival Film Indonesia 2017 dan bersaing dengan film Kartini untuk kategori yang sama. Wah, hal ini tentunya menjadi sebuah kejutan karena tahukah JB’ers kalau ternyata sepanjang FFI dari tahun 2004-2017 belum ada satu pun film horor yang berhasil mendominasi perolehan piala citra.
Yup, dengan kata lain, Pengabdi Setan ini bisa disebut tonggak awal kebangkitan kembali film horor Indonesia agar dapat tempat sebagai salah satu film terbaik asli tanah air karena kualitas filmnya, bukan karena adanya adegan panas. Dan Joko Anwar sangat bersyukur atas keberhasilan ini.
“Dan aku rasa ini kan pertama kalinya film horor dapat nominasi film terbaik. Salah satunya kan aku bikin film ini untuk mengangkat kembali martabat film horor di Indonesia dianggap kelas dua gitu. Salah satunya itu. Supaya genre ini bisa mendapat tempat di perfilman Indonesia. Sudah dapat nominasi udah senang banget,” ujar Joko Anwar yang merupakan sutradara film Arisan dan Janji Joni tersebut, seperti dimuat Detik Hot.
Lalu sebenarnya seperti apa sih film Pengabdi Setan ini sehingga bisa masuk nominasi FFI 2017?

Film Pengabdi Setan sebenarnya merupakan film remake karena sebelumnya sudah ada film Pengabdi Setan pada tahun 1982. Dari segi judulnya kamu sudah ada bayangan kalau dalam film ini juga mengandung unsur sekte. Secara, nama pengabdi setan itu sangat kental dengan hal-hal ghaib seperti pemujaan, tumbal, pokoknya yang seperti itulah. Versi terbaru ini memang tak jauh berbeda dengan alur cerita film Pengabdi Setan yang lawas, tapi karakter, plot, efek serta cinematografi yang diberikan sudah pasti ada sentuhan yang berbeda. Plus ada twist pada akhir cerita yang bisa membuat kamu menganga. Ibaratnya kalau Pengabdi Setan jadul bisa bikin kamu ketakutan, versi terbarunya yang berdurasi 105 menit ini sudah jelas bisa bikin kamu JEJERITAN. Suasana di dalam bioskop pun mirip dengan suasana di wahana hiburan roller coaster.

Cuz, lanjut balik lagi ke ceritanya! Film ini menceritakan tentang kisah satu keluarga utuh yang terdiri dari Ibu (Ayu Laksmi), Bapak (Bront Palarae), dan keempat orang anaknya yakni Rini (Tara Basro), Tony (Endy Arfian), Bondi (Nasar Annuz), dan Ian (M Adhiyat). Keluarga cemara ini mengalami keterpurukan finansial karena sudah lebih dari tiga tahun uang mereka habis untuk biaya pengobatan ibu yang sakit keras. Berhubung rumah mereka disita, dengan sangat terpaksa bapak memboyong keluarganya semua pindah ke rumah nenek. Nah, di rumah nenek inilah suasana horor makin mencekam saudara-saudara. Rumahnya saja terlihat reyot dan tak terurus ala rumah hantu yang mau dibuat uji nyali pas ospek gitu. Di tambah lagi, rumah nenek ternyata dekat pemakaman. Wah, sebenernya sih itu namanya cari masalah ya JB’ers?

Ibu yang sedang sakit keras ini tak bisa bangun dari tempat tidur dan hanya bisa membunyikan lonceng jika ingin memanggil anggota keluarganya. Mereka dengan sukarela bergantian merawat ibu. Meski pas masuk kamar ibunya, mereka selalu ingin cepat-cepat keluar alias nggak betah karena penampakan ibunya seperti ini!

Horor banget nggak sih kalau punya penampakan ibu macam begitu. Pasti dilema antara ingin jadi anak yang berbakti atau ingin jadi anak pelaut (apa sih). Tapi jangan salah loh, dulunya ibu adalah biduan cantik ternama yang lagunya sempat popular. Setelah sakit bertahun-tahun, akhirnya sang ibu tercinta meninggal dunia. Selepas itu, ada banyak kejadian aneh setiap malamnya yang menghantui keluarga ini. Bukannya menenangkan, sang bapak malah bekerja di kota dan menjadi bang toyib meninggalkan keempat anaknya di rumah uji nyali tersebut.

Ditambah lagi, ibu yang sudah meninggal itu seolah bangkit dari kubur dan menampakkan diri di depan anak-anaknya dan ingin mengajak mereka ikut ke alam kubur. Lalu, bagaimana kelanjutan kisahnya? Apakah empat bersaudara ini berhasil melarikan diri dari kejaran ibu mereka sendiri? Apa benar sosok tersebut adalah ibu mereka? Penasaran khan? Sebaiknya, JB’ers nonton langsung filmnya yang masih tayang di bioskop.

Setelah membaca review di atas, tak heran jika film ini berhasil masuk 13 nominasi FFI 2017. Nominasi tersebut terdiri dari film terbaik, penata busana terbaik (Isabelle Patrice), penata rias terbaik (Darwyn Tse), penata artistik terbaik (Allan Sebastian), penata efek visual terbaik (finalize studio, heru Kuntoro, Abby Eldipie), penata musik terbaik (Agni Narottama, Bemby Gusti, Tony Merle), musik tema terbaik The Spouse (Kelam Malam), penata suara terbaik (Khikmawan Santosa, Anhar Moha), penyunting gambar terbaik (Arifin Cuunk), penulis skenario terbaik (Joko Anwar), penata sinematografi terbaik (Ical Tanjung), aktor anak terbaik (M. Adhiyat), dan sutradara terbaik (Joko Anwar).

Selain itu, dalam film Pengabdi Setan ini ada banyak pesan moral yang bisa kita ambil seperti pesan tentang hakikat seorang manusia yang merupakan makhluk yang selalu mencari tempat perlindungan. Kita cenderung ingin menyandarkan insecurity kepada sesuatu yang lebih besar dari kita, yang bisa kita percaya. Anak akan bersandar kepada orangtua. Sementara orangtua yang beriman akan meneruskan cari perlindungan ke Tuhan. Tapi tak jarang ada orang tua yang terjerumus kepada hal-hal mistis sehingga justru menyengsarakan keluarganya.
Tunggu apalagi JB’ers, segera ajak teman, pacar, atau keluargamu untuk menonton bareng karena pastinya kamu nggak akan berani kan nonton film ini sendiri?
(rei)