Bicara tentang seorang miliarder, mungkin JB’ers beranggapan bahwa miliarder adalah orang yang umurnya lebih dari 40 tahun, dengan penampilan mengenakan setelan jas yang rapi. Tapi anggapan itu sirna setelah kita melihat sosok John Collison. Yang membuat John berbeda dengan miliarder lainnya adalah, saat ini ia masih berusia 27 tahun. Bahkan, kalau dilihat-lihat, ia lebih terlihat seperti baru berumur 18 tahun.
Saat ini, John Collison adalah miliarder termuda di dunia yang memiliki kekayaan mencapai USD 1,1 miliar atau setara Rp 14,8 triliun. Gokil, masih muda udah bisa menghasilkan uang yang super banyak. Walaupun sudah terkenal dijagat internet, tapi masih banyak yang nggak tau tentang siapa sosok John Collison ini dan bagaimana cara dia bisa mendapat kekayaannya.
John merupakan co-founder perusahaan perangkat lunak Stripe yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat (AS). Mungkin kebanyakan orang nggak tahu atau bahkan nggak pernah mendengar nama perusahaan itu. Karena Stripe memang tidak membuat software untuk digunakan publik.
Didirikan pada tahun 2011, Stripe membuat perangkat lunak sistem pembayaran online, bagi berbagai perusahaan di dunia. Dengan lebih dari 100 ribu pelanggan global, tahun lalu Stripe meraih pendanaan USD 9,2 miliar atau setara Rp 124,6 triliun.
Untuk mencapai kesuksesan yang sebegini besarnya, John nggak sendiri dalam mengembangkan perusahaannya. Partner yang selalu setia menenami John adalah sang kakak, Patrick, yang berusia 29 tahun. Menurut John, bekerja dengan sang kakak merupakan sesuatu yang hebat. Mereka berdua terus bekerja dengan macam-macam investor, tapi ketika ada projek terbaru, mereka akan bekerja sama.
Walaupun John dinobatkan sebagai miliarder termuda saat umurnya yang ke-25, namun ternyata dia sudah menjadi miliarder sejak umur 17 tahun. Pada tahun 2007, John dan sang kakak memulai sebuah perusahaan di tanah kelahirannya, Irlandia, yang bernama Shuppa. Shuppa sendiri adalah perusahaan perangkat lunak. Setahun setelahnya, John dan kakaknya sukses mengembangkan software bernama Auctomatic. Pada tahun 2008 terjual seharga 5 juta dolar AS (Rp 67,7 miliar). Perangkat lunak ini memudahkan UKM melakukan lelang dan sistem manajemen di sebuah situs belanja online (market place).
Pada tahun 2009, di mana ia sudah menjadi seorang miliarder, John kembali meneruskan sekolahnya. Setelah itu ia berhasil masuk Castletroy College dan akhirnya John pindah ke Harvard University. Kuliahnya belum selesai, John akhirnya memutuskan untuk keluar pada tahun 2011 dan fokus membangun Stripe, projek lain dari John dan kakaknya, yang membuat ia menjadi miliarder, lagi.
Sejak John memulai menghasilkan uang dari bisnisnya, ia juga suka invest ke berbagai perusahaan. Kebanyakan uang yang ia invest adalah sebagai modal. Uang yang ia invest juga nggak sedikit, bahkan sering mencapai jutaan dolar. Investasi terkecilnya adalah sebesar USD 725 ribu (sekitar Rp 9,7 miliar) dan yang terbesarnya mencapai USD 50 juta (sekitar Rp 675 miliar).
Jika biasanya para bos atau pemimpin perusahaan begitu tegas, bertanggung jawab dan super sibuk, berbeda halnya dengan John. Menurut orang-orang yang bekerja bersamanya, John adalah bos yang sangat hebat, sangat bertanggung jawab dan suka bersenang-senang.
Selain itu, sama seperti pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, walaupun sudah miliarder, namun kakak beradik Collison ini tetap tampil sederhana. Bahkan pada salah satu wawancara ia merasa bahwa nggak ada yang berubah dari dirinya.
Hebat ya John dan kakaknya? Siapa di antara JB’ers yang mau menyusul kesuksesan John ini? (tom)