Beberapa waktu lalu sempat ramai meme yang mem-bully Bekasi. Mulai dari jalan berlubang, cuacanya yang panas, sampai macetnya yang luar biasa. Ternyata, di balik anggapan orang tentang Bekasi itu, rupanya Bekasi punya tempat-tempat piknik yang nggak kalah keren dan cantik. Bahkan salah satunya mirip dengan panorama Niagara. Di mana saja? Berikut 5 spot wisatanya.
1. Curug Parigi
Berlokasi di dekat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, kehadiran beberapa curug, termasuk Parigi membuat area tersebut tak lagi hanya dikenal sebagai wilayah penuh sampah. Lokasi Curug Parigi atau ada juga yang menyebutnya dengan nama Air Terjun Bantargebang ini terletak di perbatasan antara Bekasi dan Bogor, tepatnya di Desa Cikiwul, Kecamatan Bantar Gebang. Air terjun ini terbentuk akibat patahan Sungai Cileungsi. Orang bilang air terjun ini bak Air Terjun Niagara, namun dengan versi jauh lebih kecil. Tingginya diperkirakan hanya 2 meter. Untuk bermain air di Curug Parigi, sebaiknya datang pada musim kemarau. Bila musim hujan datang, debit air makin tinggi. Agar bisa menikmati air terjun ini dengan nyaman, pilih waktu pagi atau sore hari.
2. Situ Cibeureum
Situ Cibeureum berada di area Perumahan Grand Wisata, Kecamatan Tambun Selatan. Danau alami ini biasa dikunjungi untuk bersantai dan memancing. Kamu nggak perlu khawatir bila nggak membawa peralatan memancing, sebab di sekitar danau banyak yang menyewakannya. Walaupun nggak sebesar Danau Toba di Sumatera Utara dan nggak fenomenal seperti Situ Patenggang di Bandung, danau seluas lebih dari 10 hektar ini sangat cocok buat jadi alternatif destinasi wisata akhir pekan. Di sini kita bisa bersantai-santai sambil menikmati angin yang bertiup dari pepohonan rindang di tepi danau. Di pinggir danau juga ada banyak penjual beragam makanan dan minuman sebagai teman bersantai.
3. Hutan Bakau Muara Gembong
Hutan bakau ini terletak di Kecamatan Muara Gembong. Sesuai namanya, di lokasi ini pepohonan bakau tumbuh di sepanjang 17 kilometer area hutan. Berjarak 70 kilometer dari pusat kota, hutan bakau yang pernah mengalami kerusakan karena digunakan sebagai tambak nelayan ini telah berangsur membaik. Kini, kamu nggak hanya bisa berfoto di hutan ini, tetapi juga belajar tentang hutan bakau. Untuk menjelajahi hutan, kamu bisa keliling naik sampan. Kamu bisa membayar Rp 70 ribu per orang untuk bisa menjelajahi hutan naik sampan dan bakar ikan. Kamu juga akan diajak ke Desa Pantai Bahagia untuk melihat sisi lain hutan bakau sekaligus menyaksikan lutung Jawa.
4. Klenteng Hok Lay Kiong
Selain wisata alam, Bekasi juga punya kelenteng yang telah ada sejak 350 tahun lalu, yaitu Klenteng Hok Lay Kiong di Jalan Kenari, Kelurahan Marhagayu. Memang nggak ada catatan sejarah kapan kelenteng ini dibangun, tetapi menurut prediksi, klenteng ini telah ada sejak abad ke-18. Kamu bisa melihat-lihat bagian dalam kelenteng ini, seperti Hio Low pada bagian depan untuk sembahyang serta sejumlah dewa dan dewi, seperti dewa utama Hok Lay Kiong, dewi untuk meminta rezeki Tjay Sen Loya, Dewi Kwan Im Posat bagi yang mengharapkan jodoh, Hok Tek Ceng Sin yang merupakan dewa bumi, serta Dewa Kwan Seng Tekun yang dipercaya dapat memberikan keadilan.
5. Gedung Juang 45
Untuk yang tertarik wisata sejarah, bisa datang ke Gedung Juang 45. Gedung yang berada di Jalan Sultan Hasanudin, Tambun Selatan ini merupakan tempat bagi para pahlawan dahulu mempertahankan negara ini dari penjajah Belanda. Di sebelahnya, ada Museum Bekasi yang berisi peninggalan pusaka seperti keris, plakat tembaga, foto prasasti Tarumanegara, bebatuan, serta foto-foto bersejarah sejak zaman penjajahan dahulu, seperti foto suasana Desa Kebalen, foto serah terima APWI di Stasiun Bekasi, dan foto Stasiun Kranji zaman dahulu.
Bagaimana? Apakah kamu juga jadi tertarik untuk berkunjung ke Bekasi? (tom)
