Kisah Perjuangan Pria Disabilitas, Menabung Rp20ribu Per Hari Selama 12 Tahun Demi Berangkat Haji

“Banyak minta salaman, dikasih permen, minta foto dari jamaah lain, tapi saya tidak mau diperlakukan seperti orang khusus, ingin seperti jamaah pada umumnya,” ujarnya.

Sementara itu, Sudirman mengapresiasi layanan haji yang telah diberikan oleh pemerintah.

“Di sini semua baik, makanan enak, seperti punya keluarga baru. Sejak masuk embarkasi sampai di sini selalu dibantu tidak pernah bawa sendiri,” ungkap Sudirman.

Tidak lupa ia pun terus mendoakan selama berada di Tanah Suci. Semoga kedua orangtua, istri dan anaknya bisa mengikuti jejaknya di kemudian hari.

“Terima kasih banyak dibantu, ke jamaah lain jangan patah semangat pasti ada jalan ke sini,” katanya.

Rekan sekamar menyebut Sudirman tidak pernah bilang capek. Rasa semangat Sudirman membuat jamaah haji lainnya juga semangat.

“Dia nggak pernah bilang capek tapi kita yang kasihan, lihat dia semangat kita makin semangat, dia jadi motivasi kita dengan kekurangan tapi memiliki kelebihan,” ujarnya. (jow)

BACA JUGA: Hari bahagia berubah duka, saat sang ibu menangis gantikan wisuda anaknya yang baru saja meninggal.

Written by Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.

Hari bahagia berubah duka, saat sang ibu menangis gantikan wisuda anaknya yang baru saja meninggal

Hari bahagia berubah duka, saat sang ibu menangis gantikan wisuda anaknya yang baru saja meninggal.

Sindir Pertanyaan 'Sejak Kapan Rendang Punya Agama?', Ustadz Adi Hidayat: Itu Pertanyaan yang Tidak Berfaedah

Sindir Pertanyaan ‘Sejak Kapan Rendang Punya Agama?’, Ustadz Adi Hidayat: Itu Pertanyaan yang Tidak Berfaedah