Antara OCD dan Stroke Deddy Corbuzier, Adakah Kaitannya?

Akhir-akhir ini mentalis handal Deddy Corbuzier kerap terlihat mengenakan kursi roda saat tampil dalam acara yang dipandunya. Kabarnya, Deddy terserang stroke yang membuatnya harus melakukan itu.

Seiring dengan kondisinya yang semakin terpuruk, tak ayal membuat orang bertanya apakah stroke yang dialaminya karena diet OCD yang diciptakan dan dilakukannya.

Melalui akun Facebook pribadi miliknya, Deddy menyanggah semua pendapat subyektif itu. “Pasti berita ini menyebar dan kemarin ada pihak tak bertanggung jawab di Twitter yang mengatakan pasti karena OCD. Itu hal bodoh oleh orang bodoh yang hanya bisa mengatakan kebodohan,” tulis Deddy, seperti dikutip Liputan, Senin (3/2/2014).

Deddy juga mengatakan hal yang sama kepada sejumlah wartawan bahwa stroke yang dideritanya bukan karena OCD, melainkan efek dari kejadian masa lalu yang sempat menimpanya. “Ini nggak ada hubungannya dengan OCD,” katanya.

Meski Deddy menyanggah bahwa OCD menyebabkannya stroke, ada pendapat lain dari seorang ahli. Pakar Nutrisi dan Diet Klinik Gizi Keluarga dari Universitas of Sidney, Leona Victoria Djajadi MND (Master of Nutrition and Dietitics) mengatakan, dalam sebuah studi yang pernah disajikan di dalam American Academy of Neurology ke-60 (AAN) pada tahun 2008 di Chicago, dijelaskan bahwa puasa berkepanjangan dapat menyebabkan masalah jantung yang secara khusus menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Selain itu, Leona mengatakan puasa berkepanjangan dapat mengembangkan jenis stroke tertentu yang dikenal dengan sebutan CVST (cerebral venous sinus thrombosis). CVST merupakan jenis stroke yang biasanya dikembangkan oleh perempuan dan orang dewasa muda, serta anak-anak.

“Studi ini mengatakan bisa menyebabkan stroke. Tapi, ini latar belakangnya adalah saat berbuka puasa kebanyakan umat muslim yang ikut studi tersebut berbuka dengan makanan tinggi lemak. Seperti santan, daging, dan lain-lain,” ucap Leona

Lebih lanjut Leona menuturkan, seseorang yang bukan muslim mau mengikuti pola diet dengan berpuasa seperti OCD dan IF, tapi tidak mengerti cara melakukan diet ini dengan benar. “Jadi, cuma skip meals bukan puasa utuh,” kata Leona

Meski demikian, Leona tidak dapat memukul rata bahwa jenis diet seperti itu benar-benar dapat menyebabkan stroke. Namun, dari hasil penelitian itu, meski menjalani OCD dan IF tapi tidak diikuti pola makan sehat akan dirasa percuma.

“Bisa dikatakan demikian, apabila tetap konsumsi makanan yang digoreng dan bersantan. Habis ditulisnya boleh makan apa pun pas jamnya. Bisa jadi, tadinya takut makan goreng-gorengan, tapi karena ikutan OCD jadi tidak lagi,” imbuh Leona. (nha)

Written by Janah

Simple Girl

Salar de Uyuni, Hamparan Padang Garam di Bolivia

Rayakan Valentine dengan Cronut Rasa Raspberry Lychee