Siapa sangka, warga Inggris yang baru saja menjadi mualaf, Jordan Horner dilarang salat di tempat umum. Seperti dikutip The Guardian, Jumat (28/2/2014), Jordan dilarang salat di tempat umum karena dirinya juga berkampanye menerapkan hukum syariah di Inggris.
Polisi mengatakan, Jordan telah mengedarkan selebaran berisi ketentuan bahwa Waltham Forest sebagai ‘Kawasan Syariah’. Selain salat, Jordan juga dilarang mengedarkan selebaran di tempat umum, karena dianggap mengotori fasilitas umum.
Larangan yang diterapkan Jordan oleh polisi metropolitan Inggris berdasarkan ASBO (Anti Social Behaviour Order). Selain itu, Jordan yang diseret ke pengadilan Old Bailey, juga dilarang menemui 4 tokoh Muslim di Inggris, salah satunya adalah Anjem Choudary dan Royal Barnes.
Anjem merupakan jurubicara Kelompok Islam 4UK. Sedangkan, Royal Barnes adalah tokoh muslim yang merasa bersyukur atas terbunuhnya seorang tentara Inggris dan mengunggahnya di YouTube.
Larangan itu berlaku bagi siapa saja dan dikeluarkan mantan PM Inggris Tonny Blair pada 1998. “Penerapan ASBO pada Jordan Horner merupakan pesan jelas bahwa perilaku ekstrem tak bisa ditoleransi di jalanan,â??” kata Mark Collins, kepala Kepolisian Resort Waltham Forest, Inggris. (nha)