spot_img
spot_img
BerandaPeoplejadiProfil: Mengintip 2 Dunia Eros Djarot: Antara Politik dan Kesenian

jadiProfil: Mengintip 2 Dunia Eros Djarot: Antara Politik dan Kesenian

Tren artis terjun dari dunia hiburan ke dunia politik memang sedang marak belakangan ini. Sebut saja beberapa nama seperti Dedy Mizwar, Rieke Diah Pitaloka, Primus dan Angelina Sondakh. Beberapa dari mereka dianggap sebelah mata oleh masyarakat karena dianggap hanya menjadi pendongkrak popularitas parpol semata.

Namun tentu anggapan tersebut tidak berlaku bagi Eros Djarot, budayawan yang satu ini telah lama malang melintang di dunia politik sedari muda. Pria kelahiran Rangkasbitung, Banten, 22 Juli 1950 ini sejak muda telah bergelut menjadi aktivis dan membuat sebuah media yang bernama â??Detikâ?? sayangnya media tersebut dibredel oleh (Alm) Presiden Soeharto kala itu.

Bergabung di dunia politik, saudara kandung dari aktor kawakan Slamet Rahardjo ini serius ingin menjadikan bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Terbukti dengan langkahnya untuk bergabung bersama PDI-P dan membuat bagian Litbang untuk partai tersebut. Setelah cukup lama bergabung di partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputeri tersebut, Eros Djarot memberanikan langkah membuat partai baru yang diberi nama Partai Nasionalis Bung Karno.

Selain di dunia politik, nama Eros Djarot juga cukup terkenal di dunia seni. Jika JBers pernah menonton film yang berjudul Tjut Nya Dhien yang diperankan oleh Christine Hakim, itulah salah satu karya masterpiece dari Eros Djarot. Tidak hanya itu, ia juga turut andil menciptakan lagu berjudul Badai Pasti Berlalu yang menjadi soundtrack dari film yang berjudul sama.

Memiliki latar belakang di bidang seni, sutradara peraih Piala Citra 1988 ini berusaha mendidik bangsa dengan kesenian. Pada tahun 2008, Eros Djarot mengumumkan akan menyutradarai film yang berjudul â??Lastriâ?? yang mengisahkan mengenai perempuan korban perkosaan ketika pemberontakan G30S/PKI terjadi. Sayang, karena protes keras dari berbagai pihak yang mengatakan film tersebut menyebarkan ajaran komunis maka produksi dihentikan.

Sampai saat ini, Eros Djarot belum membuahkan karya lagi baik film maupun musik. Namun partisipasinya di dunia politik sangat besar. Menjelang pemilu 2014 ini, ia berencana mendirikan sebuah partai baru yang merupakan gabungan dari partai-partai kecil yang tidak lolos verifikasi KPU pada pemilu 2010 lalu. Langkah ini tentu saja didukung oleh sang putera, Banyu Biru seorang aktor yang kini juga mengikuti jejak ayahnya untuk terjun ke dunia politik.

Data Lengkap

Nama Lengkap: Eros Djarot

Tempat, Tanggal Lahir: Rangkasbitung, Banten 22 Juli 1950

Pendidikan:

  • Industrial Engineering, Cologne University off Applied Sciences, German
  • London International Film School (Beasiswa dari US Embassy)

Karya Musik

  1. OST Kawin Lari (Soundtrack Composer), 1976
  2. OST Badai Pasti Berlalu (Pencipta lagu), 1981
  3. OST Usia 18, 1981
  4. OST Ponirah Terpidana, 1984
  5. OST Secangkir Kopi Pahit, 1986

Album

  1. Resesi, 1983
  2. Metropolitan, 1984
  3. Nona, 1984

Film

  1. Tjoet Nya Dhien (Sutradara)
  2. Lastri (Sutradara)

Prestasi

  1. Penata Musik Terbaik FFI untuk film Badai Pasti Berlalu, 1977
  2. Badai Pasti Berlalu dinobatkan sebagai salah satu Album Terbaik Sepanjang Masa oleh Rolling Stone Indonesia, 2007
  3. Sutradara Terbaik FFI untuk Film Tjoet Nya Dhien, 1988

Karier Politik

  1. Pendiri Litbang PDI-P
  2. Pendiri sekaligus Ketua Umum Partai Nasionalis Bung Karno
nurdea
nurdeahttp://bejurnal.blogspot.com
follow me on @deaizwell :)
Trending
close