Wanita yang mengaku korban pelecehan seksual oleh Ustad Guntur Bumi (UGB) berinisial NA merasa trauma dengan sikap yang ia alami saat berobat di pengobatan UGB pada tahun 2011.
Bahkan, trauma itu masih membekas hingga saat ini. Ia pun malas melihat sosok UGB di layar kaca. “Males lihat dia (UGB) kalau ada di TV. Saya nggak mau ketemu UGB. Kalau lihat dia (UGB) jijik dan takut,” ujar NA, seperti dikutip Okezone, Selasa (25/3/2014)
Jika ada UGB di layar kaca, Na pun langsung mengganti ke channel lainya. Setelah itu sang ibu, Eka pun selalu marah-marah kepada sosok UGB. “Kalau yang marah-marah mamah, kalau ada dia di TV,” lanjutnya.
Setelah kasusnya muncul di permukaan, ia pun tak akan mundur untuk menjerat UGB. Tak ada kata damai kecuali UGB mengakui kesalahannya di hadapan media dan di depan Majelis Ulama Indonesia (MUI). “Ya mengakui saja, didepan kami dan MUI,” ucap NA.
Melalui kuasa hukumnya, Ferry Juan telah memersiapkan lima alat bukti untuk menjerat UGB. Bukti tersebut adalah pengakuan NA, dan ibunya Eka yang tahu persis kejadian pada tahun 2011 lalu.
“Akan ada pengakuan dari “R” kemudian nanti saksi dari ibundanya R, pertanyaannya kenapa “R” yang ditutup matanya bisa tahu kejadian itu. Sebelum ditutup mata kelihatan siapa yang masuk sama dia (R). Masa dia (UGB) bisa sulap berubah jadi hanoman, kan di ruangan itu enggak ada jendela dan tertutup,” papar Ferry. (nha)