Sejak diterpa berbagai laporan dari mantan pasien hingga mendapat tudingan pelecehan seksual, Ustad Guntur Bumi (UGB) tidak pernah muncul untuk melakukan bantahan.
Namun, usai mendapat dukungan dari Himpunan Advokad Muda Indonesia (HAMI) atas kasusnya, UGB pun mengucapkan terima kasih. “Di sini saya menyampaikan terima kasih atas dukungan dari HAMI yang sudah terbuka semua,” ujar UGB, seperti dikutip Kapanlagi, Jumat (28/3/2014)
Dengan mengenakan koko dan peci berwarna putih, serta celana panjang berwarna hitam, UGB terlihat lesu. Kepada media, UGB mengaku merasa tertekan dengan ulah para bekas pasiennya.
“Saya akan memberikan penjelasan bahwa saya dalam keadaan tertekan, terancam dan terintimidasi, karena satu hari sebelum saya ke MUI saya ditekan untuk memberikan sejumlah uang 1,5 M dan yang akhirnya dengan emas batangan 3 dan 150 juta,” lanjutnya.
Permintaan mantan pasien untuk menutup tempat praktek pengobatan UGB yang diakomodir oleh Hans pada saat proses islah, membuat UGB tertekan. Padahal pada saat pertemuan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), MUI masih memberi izin UGB untuk membuka praktek.
Menurut UGB, permintaan tersebut terdapat unsur pemaksaan, sebab dari MUI tidak melarang UGB membuka tempat praktek. “Kalau tidak dituruti dipaksa untuk menutup praktek, padahal dari MUI memperbolehkannya,” papar UGB
Permintaan tersebut tentu saja membuat UGB mengalami tekanan secara psikologis. Bahkan, tekanan tersebut ternyata juga dialami keluarganya. “Tekanan itu menekan psikologis saya dan keluarga. Benar-benar Allah memberikan jalan dengan saya semuanya,” tutupnya. (nha)