Waduh, Ada Desa yang Semua Warganya Alergi Matahari

Hutomo Dwi

Sebuah desa di Sao Paulo, Brasil, memiliki warga yang terbilang unik. Desa bernama Araras tersebut menjadi komunitas terbesar di dunia penderita gangguan kulit langka, yaitu xeroderma pigmentosum (XP). Gangguan itu menyebabkan alergi terhadap sinar matahari.

Dilansir WowKeren, Senin (12/3/2014), Araras memiliki jumlah penderita XP hingga 20 orang diantara 800 orang total penghuni desa, yang artinya ada satu penderita diantara 40 orang. Perbandingan jumlah tersebut lebih tinggi dari Amerika Serikat yang hanya satu berbanding satu juta warga. Tingginya angka itu juga disebabkan karena beberapa penderita menurunkan penyakitnya pada anak mereka.

Warga Desa Araras
Warga Desa Araras

Orang yang menderita XP rentan terkena kanker kulit dan tidak bisa menyembuhkan diri dari luka yang disebabkan sinar matahari. Kulit mereka akan kemerahan, kasar dan tidak enak dipandang mata karena sensitif terhadap sinar UV. Penyakit ini semakin sulit dihindari karena Brasil merupakan negara tropis dengan matahari menyengat.

Warga di Araras memang terlambat mendapat penyuluhan tentang XP yang juga mempengaruhi fungsi organ tubuh lainnya. Lalu seorang guru, Gleice Francisca Machado, di sana akhirnya mempelajari tentang XP dan mengedukasi para warga terutama pencegahan di usia dini. Syukurlah, kini warga Araras sudah lebih memahami tentang XP dan mulai melakukan tindakan preventif.

Kini para warga sudah memasang penghalang sinar matahari, memakai lengan panjang dan bepergian saat malam dibanding siang. Untung saja penyakit seperti ini hanya sedikit terjadi di Indonesia. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.