STORY: Lakhan Kale, Bocah yang Diikat di Pagar Besi

Hidup manusia memang tak ada yang sempurna, ada saja kekurangan yang dimiliki oleh tiap manusia di bumi ini. Tinggal bagaimana caranya sebagai manusia agar bisa terus bertahan menghadapi kerasnya arus kehidupan dan menjadi manusia yang lebih baik.

Lakhan Kale, bocah berusia 9 tahun, harus rela dirinya diikat di pagar besi setiap hari karena keadaan yang menderanya. Seorang yang mengikat kaki Lakhan adalah sang nenek. Dikutip dari vemale.com (Selasa, 27/5/2014), sang nenek memberi alasan karena ia khawatir sang cucu hilang karena menderita cerebral palsy dan epilepsi yang membuatnya tidak bisa berbicara.

Sang nenek sehari-hari berjualan mainan dan buket bunga yang dijualnya dengan berkeliling sepanjang kota. Sambil menunggu sang nenk pulang, Lakhan hanya bisa berbaring dan duduk di atas tanah yang dingin.

Ayah Lakhan meninggal dunia beberapa tahun silam dan sang ibu pun kabur dari rumah semenjak kejadian tersebut. Lakhan pun diasuh sang nenek seorang diri. Sang nenek sangat mencintai cucunya tersebut, foto Lakhan yang sedang berbaring dan duduk di jalanan tersebar di beberapa surat kabar di India.

Inspirasi hidup dari Lakhan ini membuat kita seharusnya tersadar betapa pentingnya mensyukuri nikmat yang telah diberikan, jangan pernah mengeluh. Jika sudah mengeluh ingatlah dan lihat apa yang ada di bawah kita, jangan selalu melihat sesuatu yang tingi yang sulit untuk diraih. Bersyukur dengan hal sekecil apapun akan membuat kita lebih bahagia. (dea)

Written by Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.

Keangkeran Taman Langsat Mayestik Diangkat ke Layar Lebar

jadiProfil: Jeremy Teti, Presenter Cerdas Multi Talenta