Jika sebelumnya film horor Indonesia identik dengan mengumbar keseksian pemainnya dan terkesan vulgar untuk bisa menarik penonton, maka salah satu sutradara bernama Rico Michael, ingin menghilangkan tren horor vulgar tersebut, dengan membuat satu buah film horor berjudul “Solit4ire” (dibaca Solitaire).
Sutradara berusia 39 tahun ini memutuskan untuk meniadakan gambar-gambar yang memunculkan kesan porno dalam filmnya. “Saat bikin film ini, saya punya komitmen dari awal untuk meniadakan adegan vulgar. Bahkan pada adegan di kolam renang, saya dan tim kreatif harus berdebat lama menentukan model baju renang yang dikenakan pemain. Saya nggak mau ada penampilan seksi dan vulgar sama sekali di sini,” ujar Rico, seperti dilansir dari Kapanlagi, Sabtu (14/6/2014).
Tidak hanya menghilangkan unsur vulgar, Rico juga menghilangkan aspek-aspek yang harus ada dalam film horor, seperti cahaya yang minim, atau musik yang mengagetkan. Menurut Rico, film horor masih bisa menyeramkan atau menakutkan tanpa itu semua.
“Sebab film ini berbicara tentang suasana mencekam di kala kita sendirian. Jadi, saya berusaha meminimkan musik. Ada beberapa adegan tegang tapi dibuat sepi tanpa efek suara. Jadi pemirsa bisa mencerna sendiri adegan itu tanpa harus diarahkan oleh efek musik,” pungkas sutradara yang pernah mengenyam pendidikan di New York Film Academy dan University of Southern California, Amerika Serikat ini.
Nama Rico Michael sebagai seorang sutradara film memang masih terdengar asing jika dibandingkan dengan Nayato Fio Nuala, Rizal Mantovani, atau Hanung Bramantyo. Namun Rico pernah menghasilkan beberapa film yang tidak kalah bagus, seperti “EN6M” pada tahun 2007 atau “Ikhsan, Mama I Love U” pada tahun 2008. Rico juga pernah menyutradarai pembuatan video klip penyanyi-penyanyi Indonesia, seperti Andre Hehanusa dan Rita Effendy.
Seperti apa jadinya film “Solit4ire” ini? Kita nantikan saja pemutarannya pada bulan Oktober nanti. (tom)