Hutomo Dwi
Pemain sinetron senior, Jeremy Thomas, sedang dilanda kabar tidak mengenakkan. Lama tidak muncul di layar kaca, dirinya dikabarkan melakukan penipuan senilai Rp 1 milyar terhadap Rudy Marcio, makelar yang membantunya membeli sebuah vila di Bali dari warga negara asing bernama Patrick Morris.
Terkait kabar tersebut, Jeremy kemudian membantah dirinya pernah melakukan penipuan. Jeremy menyampaikan hal tersebut saat melakukan sesi jumpa pers di Hotel Grand Mahakam, Blok M, Jakarta Selatan, Sabtu kemarin. Menurut Jeremy, ia tak memiliki janji tertentu terhadap Rudy.
“Saya ingin meluruskan (pemberitaan) secara proporsional, ini menimbulkan persepsi negatif buat saya,” ucap Jeremy seperti dilansir dari Liputan6, Minggu (6/7/2014).
Jeremy merasa nama baiknya tercemar dengan munculnya pemberitaan dan informasi yang menyebut dirinya menipu Rudy. Jeremy mengklaim memiliki reputasi yang cukup baik di dunia bisnis dan hiburan. “Sebagai seorang enterpreanur saya juga harus menjaga nama baik dong, kalau seperti ini (diberitakan negatif), tentu saya harus mengambil sikap,” tegas dia.
Jeremy sendiri dikenal sebagai orang yang jarang melakukan kesalahan sepanjang dirinya berkarier di dunia hiburan dan bisnis, sehingga bisa dibilang tidak mungkin kalau dirinya bisa sampai terlibat kasus penipuan.
“Saya orang yang tidak pernah mau melakukan hal-hal seperti ini, saya kenal Rudy Marcio, siapa dia, saya tahu betul orangnya,” tukasnya.
Kasus ini bermula ketika Rudy Marcio menuding Jeremy telah menipunya dengan cek kosong senilai Rp 1 milyar dalam bisnis pembangunan vila di kawasan Ubud, Bali. Transaksi itu disebut sebagai kesepakatan Jeremy, dan Rudy, yang membangun sebuah vila bernilai Rp 2 milyar di kawasan Ubud, Bali, pada bulan Oktober 2013 lalu.
Tidak terima dituduh menipu, Jeremy menuding balik Rudy yang dianggap memberikan keterangan palsu. Dia juga menyebut Rudy sebagai perantara atau makelar dari kesepakatan yang dibuat bersama penjual vila sebenarnya yang bernama Alexander Pattick Morris. (tom)
