Saat Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri, tiap-tiap negara yang merayakannya memiliki tradisinya masing-masing untuk menyambut hari raya umat Muslim tersebut. Di Indonesia, ada yang dinamakan mudik atau bagi-bagi uang alias angpao untuk anak-anak. Tak berbeda jauh dengan Indonesia, ternyata negara Arab Saudi juga memiliki tradisi serupa.
Di sejumlah negara Arab, tradisi berkumpul dan saling mengucap maaf juga dilakukan di antara keluarga dan kerabat. Seperti dikutip dari Arab News, Minggu (29/7/2014), setelah mengikuti ibadah salat Idul Fitri di masjid-masjid besar terdekat, mereka biasanya berkumpul di rumah keluarga tertua untuk bersilaturahmi. Mereka juga memiliki tradisi silaturahmi dengan tetangga dan sejumlah kerabat seraya mengucap rangkaian selamat Idul Fitri.
Selama pekan silaturahmi Lebaran, semua pintu rumah biasanya sengaja tak dikunci untuk memudahkan kerabat, tetangga atau keluarga yang hendak bertandang. Mereka juga menyiapkan satu meja lengkap dengan kertas dan pena di dekat pintu untuk menyambut tamu yang tak bisa bertemu tuan rumah.
Jika saat berkunjung tak ada orang di dalam rumah, mereka akan menaruh bingkisan seperti sekotak permen, kue, atau satu set parfum di atas meja yang telah disiapkan. Lalu mencatat pesan Idul Fitri di kertas yang telah disediakan.
Tak hanya sampai di situ, kemiripan merayakan Hari Raya Idul Fitri antara negara Arab Saudi dengan Indonesia adalah tradisi memberikan uang atau angpao pada anak-anak. Di Arab, tradisi ini dinamakan dengan Eidiyah. Eidiyah ini merupakan hadiah bagi anak-anak saat Idul Fitri. Eidiyah tersebut bisa berupa mainan atau uang. Menurut salah satu penduduk Arab Saudi, Eidiyah itu dilakukan dengan memberi anak-anak mainan atau uang sebagai ucapan terima kasih karena sudah puasa selama Ramadan, dan mendorong mereka agar mau puasa lagi tahun depan dan di masa datang. (tom)