Kisah kali ini dialami oleh seorang wanita cantik bernama Virly. Namun, Virly mengalami kejadian tak mengenakkan dalam hidupnya. Virly hidup di tengah keluarga yang tidak harmonis.
Kedua orangtuanya acapkali bertengkar di depannya. Tak segan-segan, sang ayah menggunakan kekerasan terhadap ibunya saat pertengkaran terjadi. Merasa tak tahan atas perlakuan sang ayah, ibu Virly akhirnya bercerai dengan ayahnya.
Virly memilih untuk tinggal bersama ibunya. Lantaran menjadi orangtua tunggal, ibunya sering bepergian meninggalkan Virly di rumah untuk bekerja. Tidak mau sendirian, dia memutuskan untuk tinggal bersama keluarga pamannya. Kepindahan inilah yang kemudian membuatnya semakin membenci lelaki. Awalnya semua baik, setelah beberapa bulan Virly mulai curiga dengan pamannya yang sering memandangnya dengan tatapan tidak wajar.
Sang paman pun tega berbuat tindak pelecehan kepada Virly. “Pernah satu waktu paman melecehkan saya, saat saya pura-pura sedang tertidur. Saat dia pergi, saya hanya bisa merenung dan menangis, kenapa ini bisa terjadi.” ujar Virly, seperti dilansir Jawaban.com, Rabu (30/7/2014)
Saat malam datang Virly selalu ketakutan karena pamannya selalu datang ke kamarnya dan melecehkannya. Peristiwa ini yang kemudian membuat dirinya merasa kotor dan merasa sia-sia menjaga dirinya.
Tidak tahan, akhirnya Virly memberanikan diri untuk keluar dan merantau ke Jakarta. Meski telah jauh dari sang paman, bayang-bayang pelecehan itu sering muncul dalam benaknya. “Saya mengingat masa lalu, yang menimbulkan sakit hati saya kepada laki-laki dan saya bertekad ingin menyakiti laki-laki.” paparnya.
Pernah ada seorang laki-laki yang menyatakan rasa sukanya kepada Virly, dan dia menerimanya. Hanya sehari berpacaran, keesokannya dia langsung memutuskan tanpa sebab. “Saat saya melihat dia memohon-mohon, perasaan saya sangat puas dan bahagia. Karena sudah berhasil menyakiti satu pria dan saya lebih percaya diri lagi untuk membuat pria lain berlutut di kaki saya.” tuturnya.
Bahkan ia juga tidak segan merebut pacar orang lain untuk memuaskan hobbynya. Hingga dia bertemu dengan seorang pria bernama Bobby, kesan pertama yang didapat Virly bahwa Bobby adalah tipikal pria bawel. Masih melakukan hal yang sama, ia mengerjai Bobby dengan sengaja membuatnya menunggu lama, mengacuhkan, dan membuat Bobby harus mencuci semua pakaian Virly.
Kemudian dia merasa bahwa pria ini berbeda dengan pria lainnya. “Saya sempat merenung, kenapa cowok ini engga kapok saya kerjain? Ada muncul tanda tanya besar.” imbuhnya.
Lalu, Virly memberanikan diri bertanya kepada Bobby, apa yang membuat dia mau bertahan dengan sikap buruknya? Bobby pun menjawab karena ia mengasihi Virly. Oleh sebab itu ia bisa bersabar. Jawaban ini membuat Virly merenung dan menyadari bahwa apa yang dilakukan itu salah. “Saya selalu menyakiti orang-orang yang tidak bersalah. Saat saya minta ampun ke Tuhan, saya merasa ada sesuatu yang menjamah hati saya.” ucapnya.
Saat itu Virly berkomitmen kepada Tuhan untuk mau mengampuni orang-orang yang sudah menyakitinya dan mau meminta ampun kepada orang-orang yang telah disakitinya. “Dari situ kehidupan saya berasa lega, berasa seperti habis di upgrade, hidup tanpa beban, dan tanpa dendam. Rasanya sangat damai bersama Tuhan.” tutup Virly. (nha)