Don't be Captious

STORY: Walau Tak Bisa Gerak, Tetap Berusaha Raih Gelar Sarjana

Ardy Messi
Ardy Messihttp://killingcr.co.cc
Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.

Memiliki keterbatasan fisik terkadang membuat seseorang tidak terpikirkan lagi untuk melanjutkan pendidikan ke jenajang yang lebih tinggi. Namun tidak halnya dengan yang dilakukan Dawn Faizey Webster, meski memiliki keterbatasan fisik, Ia tetap berusaha untuk meraih gelar sarjananya.

Dawn merupakan seorang wanita yang menderita sindrom terkunci alias locked-in syndrome. Sindrom ini membuat penderitanya sulit bergerak. Dalam menulis, Dawn hanya bisa menulis sebanyak 50 kata per jam, yang artinya ujian normal yang biasa dilakukan orang normal selama tiga jam, Dawn bisa menyelesaikannya dalam waktu tiga minggu.

Dilansir mirror.co,uk (Rabu, 6/8/2014), wanita yang telah memiliki anak ini tidak bisa berjalan atau berbicara setelah melahirkan putranya yang bernama Alexander, hal tersebut terjadi dua minggu setelah Ia melahirkan.

Dawn dulunya bekerja sebagai guru, meski kini Ia tak bisa menggerakan tubuhnya dengan normal. Wanita ini tetap memiliki tekad yang kuat untuk meraih gelar sarjana. Dawn hanya bisa berkomunikasi dengan dua cara yakni dengan mengedipan mata dan gelengan kepala yang sangat pelan. Kejadian tersbeut terjadi pada tahun 2003, dimana setelah melahirkan sang putra di usia kehamilan yang baru 26 minggu, Dawn selalu merasa pusing dan tubuhnya selalu sakit.

BACA JUGA:  Cewek Cantik Tukang Parkir di Parepare Jadi Berita

Ia depresi mengetahui dirinya tak bisa bicara dan tubuhnya lumpuh. Hanya otak yang masih bekerja dengan normal, ketika seseorang di dekatnya berbicara Ia hanya bisa diam tanpa merespon apapun.

Dawn berkuliah dibantu dengan komputer khusus yang memungkinkannya untuk dapat berkomunikasi. Ia tekun menghabiskan waktu selama tiga jam per hari untuk mengikuti kuliah secara online yang dimulai sejak tahun 2008. Dawn menjalankan kuliahnya selama 6 tahun.

Sang Ayah, Alec merasa terharu akan perjuangan dan perkembangan putrinya. Pria yang sudah berusia 80 tahun ini merasa bangga melihat putrinya yang melawan penyakit.

Dengan hanya melalui kedipan mata, Dawn meneruskan kuliahnya di jurusan History of Arts. Kuliahnya itu dibantu dengan komputer yang dirancang khusus bereaksi dengan kedipan mata. Meski harus menempuh pendidikan se

Latest article