Keindahan Tersembunyi di Pulau Pahawang

Apakah Anda ingin berlibur di pantai yang masih alami dengan pemandangannya yang menakjubkan? Jika ya, akhir pekan ini Anda bisa mengunjungi salah satu pulau eksotis yang ada di Lampung yakni Pulau Pahawang.

Pada Jumat (29/8) lalu, penulis sempat mengunjungi pulau ini selama tiga hari untuk tujuan berlibur. Pulau ini terletak ini di Kecamatan Punduh Padada, Kabupaten Pasawaran, Lampung Selatan. Pulau Pahawang terdiri dari dua pulau yakni Pulau Pahawang Besar dan Pahawang Kecil. Pulau yang terdapat penginapan dan desa warga berada di Pulau Pahawang Besar.

Pulau ini masih alami dan asri, pantainya bersih dan berpasir putih. Hanya ada darmaga kecil untuk berlabuhnya kapal para nelayan dan pengangkut penumpang. Rumah-rumah warga pun masih sederhana, masih terbuat dari kayu. Hanya rumah yang dijadikan sebagai penginapan pengunjung yang terbuat dari batako dan semen. Pulau Pahawang ini memiliki luas sebesar 1.084 hektar.

Daya tarik dari pulau ini adalah selain, pantainya yang bersih, spot untuk kegiatan snorkelingnya pun sangat menakjubkan. Air lautnya jernih, sehingga dari kapal Anda bisa melihat langsung apa yang ada di dalam lautan. Walaupun terdapat beberapa titik yang terdapat banyak sampah yang mengapung.

Spot snorkeling yang ada di sekitar Pulau Pahawang antara lain, Kelagian, Maitem, Pahawang Kecil, Tegal, dan masih banyak lagi. Pemandangan bawah laut di Kelagian dan Maitem pun menakjubkan, Anda bisa menemukan ikan nemo dan bintang laut berwarna biru.

Pahawang Kecil memiliki pantai pasir putih yang sangat bersih, cocok untuk berfoto karena pemandangannya yang indah dan eksotis. Pulau ini tidak berpenghuni, Anda bisa berfoto dimana saja tanpa harus malu.

Kemudian juga ada Pantai Pasir Timbul, u=yakni pantai yang menghubungkan antar dua pulau. Pantainya hanya segaris namun masih bisa untuk dipijaki. Pemandangan yang ada di sini pun tidak boleh dilewatkan.

Untuk mencapai Pulau Pahawang, dari Jakarta Anda bisa ke Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bekauheni. Kemudian dari Bekauheni dilanjut dengan perjalanan darat selama 3 jam menuju darmaga Ketapang. Dari Ketapang perjalanan menggunakan kapal motor sekitar satu jam.

Warga di Pulau Pahawang sendiri sudah banyak yang mendirikan bangunan untuk penginapan berbentuk homestay, dengan fasilitas yang cukup lengkap.(dea)

Written by Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.

15 Tanda Hubungan Cinta yang Tak Sehat

Rasakan Pedasnya ‘Ramen Nyonyor’ khas Banyuwangi