Festival Film Internasional Venezia ke-71 telah digelar di Italia pada 27 Agustus hingga 6 September lalu. Hasilnya, film dokumenter â??Senyapâ? (â??The Look of Silenceâ?) yang menceritakan tentang pembantaian massal di lima negara termasuk Indonesia, berhasil membawa pulang lima penghargaan sekaligus.
Seperti diwartakan dari detikHot, Selasa (9/9/2014), â??Senyapâ? memenangkan piala Grand Jury Priza (Penghargaan Utama Juri), Feodora Award (Federasi Kritikus Film Eropa dan Mediterania), Mouse dâ??Oro Award (Penghargaan Kritikus Online), FIPRESCI Award (Penghargaan Federasi Kritikus Film Internasional), serta Human Rights Nights Award.
Joshua Oppenheimer sang sutradara pun berharap film ini bisa mendukung percepatan penyelesaian kasus pelanggaran HAM di Indonesia. â??Penghargaan ini adalah sebuah kehormatan bagi kami, dan mudah-mudahan juga merupakan dukungan bagi upaya-upaya di Indonesia untuk menyelesaikan kasus pelanggarah HAM di masa lalu termasuk Tragedi 1965 dan komitmen untuk menghapus semua bentuk impunitas,” ungkap sutarara yang pernah menggarap film â??The Act of Killingâ? ini.
Lima negara yang diceritakan dalam â??Senyapâ? yakni Indonesia, Denmark, Inggris, Norwegia, dan Finlandia. Untuk Indonesia, Joshua mengangkat pembantaian massal di Sumatera Utara yang terjadi 1965 hingga 1966 lalu. Sutradara asal Amerika ini menghadirkan narasumber bernama Adi Rukun yang kakaknya dibunuh usai dituding sebagai komunis.
“Ini adalah gaung bagi suara-suara lirih keluarga korban, penyintas, dan mereka yang tertindas. Mudah-mudahan gemanya akan sanggup memperkuat suara-suara itu, karena di sela-sela kesenyapan itu juga ada banyak harapan,” tambah Anonim, sutradara pendamping Joshua yang berasal dari Indonesia.
Selain Venezia, â??Senyapâ? juga akan diputar di berbagai festival film internasional lainnya. Di antaranya ada Festival Film Telluride di Amerika Serikat dan Festival Film Internasional Toronto di Kanada pada 8 September. (nrl)
