Raffi Ahmad bisa bernapas lega. Ia sudah melewati rangkaian prosesi akad nikah dengan mengucapkan ijab kabul dengan sekali napas. Nagita Slavina sebagai sang istri pun tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Namun tak seperti lazimnya pengantin lain, mereka sepakat untuk ‘lewati’ alias meniadakan malam pertama. Ada apa?
“Kami ingin istirahat karena hari Minggu nanti, kami masih ada resepsi,” ucap Raffi seusai akad nikah di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, seperti dilansir dari Cumicumi, Sabtu (18/10/2014).
Dalam acara resepsi pada Minggu nanti, mereka membutuhkan tenaga prima. Sebab, bakalan banyak tamu yang datang ke acara tersebut. Mulai dari keluarga, kolega, dan sahabat yang namanya tercatat dalam undangan.
Bisa jadi mereka lelah, karena sepanjang sepekan silam, sibuk itu terlihat nyata. Belum lagi, selepas resepsi di Jakarta akhir pekan ini, mereka bakal menggelar acara lanjutan di Pulau Bali.
“Acaranya pukul tujuh malam. Kemudian dilanjutkan di Bali. Mudah-mudahan kami dikasih kesehatan,” tandasnya.
Sementara itu, terkait penayangan pernikahan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina secara langsung di Trans TV, KPI memberikan teguran.
Dalam surat teguran bernomor 2415/K/KPI/10/14 tersebut, tayangan yang ditayangkan dua hari berturut-turut tersebut bukan untuk kepentingan publik.
“Program tersebut disiarkan dalam durasi waktu siar tidak wajar serta tidak memberikan manfaat kepada publik sebagai pemilik utuh frekuensi. Jenis pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran atas perlindungan kepentingan publik,” demikian bunyi teguran KPI yang ditandatangani Ketua KPI, Judhariksawan, dalam rilis yang diterima Tribunnews.
Tayangan pernikahan Raffi-Nagita itu melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran KPI tahun 2012 Pasal 11 ayat (1) serta Standar Program Siaran KPI tahun 2012 pasal 12 ayat (2). “Saudari diminta untuk tidak menayangkan kembali (re run) serta tidak mengulangi kesalahan yang sama untuk program sejenis atau program sejenis lainnya,” kata Judhariksawan yang mengalamatkan suratnya kepada Atiek Nur Wahyuni selaku direktur utama Trans TV.
Sebelumnya, Roy Thaniago selaku Direktur Remotivi mengungkapkan kekesalannya pada penayangan yang dianggap melecehkan publik ini. “Pelecehan publik adalah ketika empat belas jam sehari digunakan untuk menyiarkan rangkaian pernikahan sepasang selebritis di televisi,” kata Roy. (tom)