Jutaan umat Hindu, Sikh, dan Jain di seluruh dunia merayakan Diwali minggu ini. Juga dikenal sebagai festival lampu, perayaan ini populer dengan dekorasi lampunya yang sangat spektakuler yang ditampilkan selama lima hari. Nama Diwali sendiri berasal dari kata Deepavali, yang berarti deretan lampu.
Selama acara berlangsung, kaum Sikh akan menerangi Golden Temple di Amritsar dengan lilin. Meskipun ketiga agama itu merayakan Diwali secara bersamaan, mereka memiliki cara berbeda dalam menyambutnya. Namun, tema utama dari Diwali adalah melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan dan cahaya atas kegelapan.
Kaum Sikh di India merayakan Diwali untuk menandai kembalinya Guru keenam, Hargobind Ji, yang dikatakan telah melepaskan 52 tahanan politik saat dirinya dibebaskan dari penjara di Benteng Gwalior oleh Kaisar Mughal Jahangir pada tahun 1619.
Dilansir dari CNN, Kamis (30/10/2014), ketika Guru Hargobind Ji tiba di Amritsar pada hari Diwali, Harmandar Sahib (Golden Temple) dipenuhi ratusan lampu untuk merayakan kedatangannya. Dan tradisi itu terus berlanjut hingga hari ini.
Selama Diwali, Sikh Nihang (pejuang keagamaan) juga merayakan Bandi Chhor Divas, untuk menghormati kebebasan mereka dari rezim Mughal. Karena Diwali dianggap sebagai Tahun Baru Hindu, para warga akan menyalakan lilin dan lampu di tanah di stadion Madan Mohan Malviya pada malam Diwali di Allahabad. Setiap rumah akan dibersihkan dan dihiasi dengan rangoli warna-warni dan menaruh bunga di pintu.
Di utara kota Vrindavan, para wanita akan menyalakan lampu gerabah di tepi Sungai Yamuna. Pada hari ketiga Diwali, rumah harus sudah bersih dan warga akan menyalakan lilin dan lampu yang dimaksudkan untuk menyambut kedatangan Lakshmi, Dewi Kemakmuran.
Masyarakat percaya bahwa Dewi akan memberkati setiap keluarga dengan kemakmuran. Diwali juga menjadi waktu yang tepat untuk bertukar hadiah seperti permen dan buah kering. (tom)