Hidup menjadi seorang presiden tentu tidak perlu mengalami yang namanya kekurangan finansial. Karena biasanya menjadi seorang pemimpin negara memiliki gaji yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Namun sayangnya hal ini tidak dialami oleh mantan presiden asal Zimbabwe, Robert Mugabe. Walaupun menjadi seorang presiden, Mugabe justru hidup serba kekurangan. Pria kelahiran tahun 1924 ini harus berkebun untuk menambah penghasilannya sehari-hari.
Padahal jasanya sebagai pimpinan kala itu sangat besar, Ia pun dikenal dengan sebutan reformis perekonomian di Zimbabwe. Ia banyak membuat perubahan positif bagi negaranya kala itu.
Seperti yang dikutip dari liputan6.com (Rabu, 5/11/2014), sudah memulai karier politiknya sejak tahun 1960. Saat itu Ia tergabung dalam National Democratic Party (NDP).
Tapi pada sat itu, partai yang dimasukinya dilarang berdiri di Zimbabwe, Mugabe kemudian pindah ke partai lain yakni National Union Zimbabwe African. Tapi lagi-lagi partai yang diikutinya bermasalah. Partai itu dituding telah melakukan aksi pembunuhan.
Para pemimpin partai termasuk Mugabe pun ditangkap. Ia pun harus merasakan dinginnya penjara selama setahun. Setelah bebas, Ia kembali meneruskan kampanyenya di bawah perlindungan pemerintah.
Nama Robert Mugabe pun dikenal dan dicintai masyarakat Zimbabwe. Ia memenangkan pemilihan umum presiden tahun 1980, dan Ia dilantik pada hari kemerdekaan Zimbabwe.
Meski jadi seorang presiden yang dicintai rakyat dan membawa perubahan besar bagi negaranya. Mugabe hanya mendapat bayaran yang terbilang kecil. Dalam setahun, Ia hanya menerima gaji sebesar US$ 20 ribu atau setara dengan Rp 242 juta. Itu artinya, Mugabe hanya menerima gaji sebanyak Rp 20 juta per bulannya.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan membiayai anak-anaknya yang masih sekolah dan berkuliah. Mugabe terpaksa mencari pendapatan lainnya melalui usaha berkebun.(dea)