STORY: Bantu Bayi Prematur, Pria Ini Sukses Ciptakan Inkubator Lipat

Janah

James Roberts adalah seorang pria yang tergolong sukses menciptakan sesuatu hal yang berguna bagi orang banyak. Belum lama ini, Roberts membuat alat bermanfaat untuk para bayi prematur. yakni inkubator yang bisa dilipat.

Atas karyanya itu, Roberst pun memperoleh penghargaan tingkat dunia untuk penemuan terbaru di Inggris, James Dyson Award 2014.

“Awalnya ini hanyalah tugas kuliah. Tapi karena asyik mengerjakannya, saya pun terobsesi untuk menjadikannya benar-benar bermanfaat,” kata Roberts, seperti dikutip dari BBC, Rabu (12/11/2014).

Roberts mengatakan, ide kreatifnya dalam membuat inkubator lipat muncul pasca ia menonton film dokumenter tentang Syria. Seketika itu juga, hati Roberts tergerak untuk berbuat sesuatu ketika melihat bayi-bayi di sana banyak yang mati sia-sia karena tak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai akibat tengah dirundung konflik.

Bahkan, Roberts sampai rela menjual mobil kesayangannya untuk membiayai pembuatan purwarupa inkubator tersebut. Untuk menunjang proses itu, Roberts pun melakukan riset dengan berkonsultasi kepada sejumlah bidan.

Hal ini ia lakukan demi mengetahui apa saja yang dibutuhkan seorang bayi prematur. Ia hanya membutuhkan waktu 9 bulan untuk penyelesaian alat ini. Alat bermanfaat ini diberi nama ‘MOM incubator’.

Ada hal unik dari inkubator ciptaan Roberts. Bagaimana tidak? Ini adalah alat yang dapat dilipat dan ditiup seperti balon sebelum digunakan. Pada bagian tengah inkubator ini memiliki lembaran plastik yang berisi panel transparan yang dapat ditiup secara manual.

Setelah mengembang, panel ini dapat dipanaskan dengan elemen keramik yang ada di dalamnya. Bagian inilah yang nantinya dipakai untuk meletakkan bayi prematur agar tetap merasakan kehangatan. “Kalaupun dibuka, ini tak akan ambruk mengenai si bayi. Bentuknya tetap mengembang seperti ini,” sambung Roberts

Untuk menjaga agar suhu dalam inkubator stabil, Roberts juga memasangkan komputer Arduino ke inkubator ini yang bertugas mengendalikan tingkat kelembaban di dalam mesin.

“Biasanya kan inkubator itu makan tempat, dan Anda harus menenteng-nenteng kotak besar itu. Biaya pemindahannya juga pastilah mahal. Tapi yang ini bisa ditaruh di mana saja,” imbuh Roberts

Tak hanya meraih penghargaan saja, Roberts juga mendapatkan hadiah uang sebesar 71.000 dollar AS (sekitar Rp 865 juta). Rencananya, Roberts ingin memasarkan inkubator ciptaannya pada tahun 2017 dengan kisaran harga 250 poundsterling (sekitar Rp 4,8 juta).

(nha)

Janah

Simple Girl