Setiap orang yang bekerja di sebuah perusahaan pastinya diberikan hari libur oleh atasan. Hari libur biasanya dimulai dari sabtu dan minggu. Hal ini tergolong wajar lantaran seorang pekerja harus membutuhkan waktu istirahat.
Selain mengistirahatkan tubuh, hari libur bisa dimanfaatkan karyawan untuk berkumpul bersama dengan orang-orang tersayang, misalnya jalan-jalan.
Terkait hari libur, sebuah studi menyebutkan bahwa satu dari tiga pekerja lebih memilih waktu libur agar menaikkan kinerja mereka. Untuk membuktikan anggapan itu, sebuah survei pun diadakan untuk 8.000 orang dewasa di 24 negara.
Hasilnya, sekitar 61% pekerja yang tinggal di Inggris menuturkan bahwa waktu libur yang banyak dapat mempengaruhi mereka untuk pindah ke tempat kerja yang baru.
Seperti dilansir Daily Mail, Selasa (18/11/2014), jumlah hari libur paling banyak terdapat pada perusahan yang berlokasi di Denmark, Prancis, Jerman, dan Spanyol dengan 30 hari, Italia 28 hari dan Britania 26 hari.
Sementra, di Amerika Serikat dan Meksiko, pekerja hanya diberikan hari libur sekitar 15 hari. Selanjutnya, negara Thailand hanya memberikan hari libur kepad para pekerjanya sebanyak 11 hari. Adapun jumlah hari libur diperoleh dari penelitian untuk website travel Expedia.
Lalu, di negara Eropa, hari libur diberikan untuk pegawainya sebanyak 21 hari libur dari 28 hari yang disediakan. Sedangkan, pegawai yang hidup di Korea Selatan hanya mengambil 7 hari libur dalam setahun dari batas 15 hari yang disediakan perusahaan.
Andy Washington, selaku peneliti dari Expedia, menjelaskan bahwa kebiasaan yang berbeda dapat memberi efek emosional yang berbeda terhadap liburan.
“Sekitar 80 hingga 90 persen dari orang di seluruh dunia mengatakan bahwa liburan membuat mereka merasa lebih bahagia, dekat dengan keluarga, stres berkurang dan lebih santai,” papar Andy.
(nha)