STORY: Perjuangan Bartender yang Berhasil Bangun Sekolah Pariwisata

I Nyoman Sudi Artawan masih tak bisa percaya akan nasibnya saat ini. Pasalnya, ia resmi diberikan jabatan sebagai pemilik sekolah pariwisata terbesar di Bali. Tentu saja, jabatan ini diperoleh Sudi dengan perjuangan kerasnya.

Jika menilik tentang masa lalu Sudi, dirinya hanyalah seorang anak peternak kambing. Bahkan, untuk segi pendidikan, Sudi hanya menamatkan sekolahnya di SMP PGRI dan SMA Singaraja. Meski begitu, nasib mujur berpihak kepada anak pasangan Ketut Merta dan Wayan Kenak tersebut.

Meski disekolah prestasi Sudi tidak tergolong murid yang pandai, namun Sudi memiliki kemampuan piawai berbicara bahasa Inggris dan Jepang.

â??Salah satu cara saya melatih keterampilan berbahasa adalah ketika setiap pulang kampung ke Desa Bongancina karena tidak memiliki sepeda motor maka saya naik angkutan bus (Bus Manis), begitu pula di kembalinya, saya selalu duduk di barisan depan dan jikalau ada tamu (turis) yang ikut menumpang, saya akan pindah duduk di dekat tamu tersebut dan di sanalah saya memberanikan diri untuk bertanya dan melatih bahasa Ingris dan bahasa Jepang,â? ujar Sudi.

Dengan modal mahir bercakap bahasa asing, Sudi pun mencoba memulai kariernya sebagai bartender di Restaurant di Nusa Dua. Sembari bekerja, Sudi juga tengah melanjutkan sekolahnya dengan kursus bahasa di ILC Anugrah Denpasar dan menjalani program D1 di BLKP.

Sudi sadar bahwa pendidikan yang ditempuhnya memerlukan dana yang cukup besar. Untuk itu, Sudi pun membantu pamannya berjualan kelapa.

â??Saya tingal di rumah kotrakan paman, di Jalan Kemuda No.46 Tonja Denpasar. Saya dan paman jualan di pasar hampir setiap malam dari jam 1.00 dini hari sampai jam 7.30 pagi. Setelah itu, saya kursus bahasa Ingris dengan jalan kaki,â? ungkapnya.

â??Melihat kerja keras saya, ayah membelikan sepeda motor Vespa. Saya pakai untuk mempraktikkan kecakapan bahasa ingris di kawasan pariwisata Denpasar seperti Museum Bali dan Art Centre,â? sambung Sudi

Namun, Sudi sempat berpikir bahwa dengan berjualan kelapa saja tak cukup untuk membayar pendidikannya. Akhirnya, Sudi pun mengirim lamaran ke hotel-hotel ternama di Bali. Sudi merintis karier di berbagai tempat Mulai dari Ritz Carlton, Four Season Resort Bali, Kapal Celebrity Zenit milik Apollo.

Seiring jalannya hari, karier Sudi terbilang sukses. Tak tanggung-tanggung, Sudi pun dipercaya untuk membuka kapal Class Millennium lainnya seperti : Infinity, Submit, Constelation dan Century. Selain itu, ian juga mendapatkan sejumlah penghargaan dari perusahan kapal pesiar Celebrity.

Atas jerih payahnya selama ini, Sudi kini sudah sukses membangun sebuah kost-kostan di Renon. Selain itu, Sudi tercatat berhasil mendirikan sekolah pariwisata bernama Monarch. Hingga kini, Sudi mengembangkan sebuah sekolah tersebut menjadi 5 cabang di Bali di antaranya Dalung/Badung, Singaraja, Gianyar, Karangasem, dan Negara.

â??Dengan pengalaman hidup dapat keliling dunia dan melihat betapa indahnya dunia ini dapat saya simpulkan bahwa kita harus mensyukuri apa yang kita miliki, dan jangan merasa berkecil hati jikalau kita miskin, gagal, bersedih dan banyak lagi perasaan negatif lainnya. Begitu pula jangan merasa angkuh, sombong, arogan, karena di dunia sana masih ada orang lebih miskin atau lebih kaya. Kesimpulannya, di atas langit ada langit. Maka bersyukurlah dan berkarya yang pada akhirnya kita patut mensyukuri karya kita,” tutup Sudi.

(nha)

 

Written by Janah

Simple Girl

Studi: Hari Libur Bikin Karyawan Bahagia

Perkenalkan Waldo, Si Kakaktua Vokalis Band Metal