Bebek Ali Borromeus, Ikon Kuliner Bandung

Di Bandung ada banyak pilihan kuliner kaki lima yang menarik untuk dicoba. Salah satu yang sangat populer adalah Bebek Ali Borromeus, atau sering juga disebut Bebek Borme. Ali merujuk pada nama sang pemilik warung, sementara Borromeus adalah nama rumah sakit yang menjadi penanda lokasi warung kaki lima ini.

Dilansir dari Kabar Kuliner, Sabtu (22/11/2014), Pak Ali, yang seorang perantau dari Lamongan, mengawali usahanya ini dari tahun 2002. Perjalanannya tak mulus dan sempat mengalami beberapa kali kegagalan. Kegigihannya itu tak percuma karena kini Bebek Borromeus telah menjelma menjadi salah satu ikon kuliner di kota Bandung.

Sebuah warung makan kaki lima takkan bisa demikian terkenal jika tidak menawarkan produk yang benar-benar berkualitas dan bisa lekat di ingatan konsumen. Faktor harga mungkin turut berpengaruh, namun nomor satu tetaplah kualitas makanan itu sendiri. Kebetulan Bebek Ali Borromeus menawarkan dua keuntungan, hidangan yang lezat dan harga terjangkau. Menu andalannya apalagi kalau bukan bebek goreng.

Bebek goreng Borromeus dikenal empuk dan tidak bau amis. Teknik pengolahan daging bebek yang prima juga membuat bumbunya bisa betul-betul meresap ke dalam daging. Secara tampilan memang tidak istimewa, seperti umumnya hidangan kaki lima yang lain. Bebek goreng disajikan dengan sepiring nasi putih, lalapan, dan sambal. Sambalnya tak terlalu pedas, sehingga tidak akan menutupi citarasa asli bebek gorengnya. Selain bebek, tempat ini juga menyediakan menu lain seperti lele, ayam, dan burung dara goreng.

Bebek Borromeus buka dari jam 5 sore hingga malam hari.  Baru buka saja biasanya tempat ini sudah diserbu pembeli, dan akan bertambah ramai jika sudah memasuki jam makan malam. Untuk warung tenda, Bebek Borromeus sebenarnya menyediakan tempat yang cukup luas. Hanya saja warung ini jadi terkesan sempit karena pengunjungnya selalu banyak. Saking populernya, kadang wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bandung juga ingin turut mencicipi kelezatan sajian kaki lima di Bebek Borromeus. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Mengamati Indahnya Kunang-Kunang di Hutan Bintan

Wisata Religi ke Pagoda Watugong Semarang