STORY: Mantan Penyelundup yang Kini Jadi Miliarder Sukses

Janah

Semua orang di dunia ini pasti pernah melakukan kesalahan, baik itu disengaja maupun tidak. Namun, tinggal bagaimana kita memperbaiki diri dan bertekad untuk tak mengulangi kesalahan di kemudian hari. Kata-kata ini mungkin pantas ditujukan oleh pria berkulit hitam, Amos Wekesa.

Saat Amos berusia tujuh tahun, dirinya mau tak mau dihadapkan oleh kondisi ekonomi keluarga yang tergolong carut marut. Ia dan keluarganya pun harus hidup serba kekurangan. Untuk keluar dari masa-masa sulit itu, Amos pun nekat menjadi penyelundup barang

Seperti dilansir laman CNN, Selasa (02/12/2014), saat berusia dua tahun, Uganda yang tak lain adalah negara tempat Amos dilahirkan baru saja berganti presiden. Di masa tersebut, kehidupan ekonomi Uganda benar-benar terpuruk.

“Saya lahir di tengah kondisi yang sulit, bahkan bagi setiap penduduk Uganda. Banyak sekali tantangan ekonomi bagi penduduk Uganda. Setiap masyarakat mencari cara untuk bertahan hidup,” pungkas Wekesa.

Untuk bisa bertahan hidup, ia dan keluarganya melakukan penyelundupan barang-barang dari Kenya. Hanya itu yang bisa Amos lakukan. “Saya baru berusia tujuh tahun saat terlibat dalam penyelundupan,” jelas Amos

Namun ketika Amos bersekolah, pria ini harus bekerja keras dan berjuang seorang diri guna membiayai pendidikannya. Usaha apapun ia lakukan, termasuk kerja mengepel lantai. Kala itu, Amos dibayar sebesar US$ 10 per hari. “Saya hidup dengan uang setengah dolar per minggu,” cerita Amos.

Kerja keras Amos pun perlahan mulai membuahkan hasil. Usai tak bekerja sebagai pengepel lantai, ia pun bekerja sebagai pemandu wisata. Pekerjaan tersebut benar-benar menjadi motivasi besar baginya untuk bangkit dan mencapai kesuksean.

Di tahun 2001, Amos memutuskan untuk membangun perusahaan sendiri. Walaupun, ketika itu dia hanya mendapat sedikit dukungan.

“Banyak orang berkata, kamu lahir dari keluarga miskin dan pasti tidak akan bisa berbisnis. 99 persen orang yang dekat dengan saya mengatakan saya tak mungkin sukses,” tandas Amos.

Tak mau patah semangat, Amos pun langsung memutar otak untuk mengembangkan usahanya. Alhasil, apa yang ia impikan tercapai. Kini, Amos berhasil mempunyai bisnis wisata bagi turis asing.

Tak hanya itu saja, Amos pun bisa menyediakan 180 lowongan kerja. Dari perusahaan yang ia bangun, Amos bisa meraup keuntungan hingga miliaran rupiah.

Perusahaan milik Amos yang bernama Great Lake Safaries saat ini menjadi inspirasi bagi seluruh penduduk Uganda. (nha)

Janah

Simple Girl