STORY: Bantu Korban Pelecehan, Wanita Ini Rela Kehilangan Nyawa

Wanita bernama Tugce Albayrak sontak membuat publik Jerman menangis tiada henti. Pasalnya, Tugce rela mengorbankan nyawanya demi membantu korban pelecehan yang dialami oleh dua wanita.

Kala itu, ada dua wanita Jerman yang dilecehkan di sebuah restoran di kota Offenbach. Dengan berani, Tugce menghampiri tiga pria biadab itu. Selanjutnya, Tugce pun terlibat baku hantam dengan tiga pemuda itu. Sayangnya, Tugce kalah lantaran ia mendapat pukulan keras oleh satu orang pemuda bernama Sanel M.

Setelah dikabarkan mengalami luka serius, Tugce pun dilarikan ke rumah sakit. Namun, Tugce harus mengalami koma selama dua pekan sebelum akhirnya tim dokter menyimpulkan bahwa Tugce mengalami mati otak di bagian kiri.

Dengan kondisi berat hati, kedua orangtua Tugce memilih keputusan untuk menghentikan alat penopang kehidupan tepat di hari ulang tahun Tugce ke-23. Akhirnya, Tugce pun meninggal dunia.

Keberanian Tugce dalam bertindak membantu wanita korban pelecehan pun mendapat pujian dari Presiden Jerman Joachim Gauck. Sang Presiden mengatakan bahwa Tugce adalah suri tauladan yang baik.

“Seperti ribuan warga lainnya, saya ngeri dan terkejut dengan kejadian mengerikan tersebut. Tugce telah mendapat penghormatan dan terima kasih dari kita semua,” kata Presiden Jerman Joachim Gauck seperti dilansir The Independent, Senin (08/12/2014)

“Dia akan selalu menjadi contoh bagi kita. Seluruh warga negara berduka untuk Anda. Di saat orang lain membuang muka, Tugce menunjukkan keberanian dan moral yang tegar.” sambungnya

Pemakan Tugce sendiri digelar pada Rabu 3 Desember 2014. Di momen haru itu, hadir sejumlah pelayat yang kurang lebih sekitar 1.000 orang.

Orang-orang ini mengantarkan jenazah Tugce ke liang lahat. Tak lupa, mereka mendoakan Tugce agar tenang dan mendapat tempat yang indah di sisi Sang Pencipta.

“Ini adalah momentum yang menggetarkan jiwa. Almarhumah telah menunjukkan keberaniannya dalam menegakkan moralitas. Menurutku, kita semua berhutang padanya, juga pada orangtua yang berhasil mendidiknya menjadi seorang gadis yang luar biasa,” kata seorang pelayat, Zejnep Haliti

Ali selaku ayah Tugce merasa sangat kehilangan putri tercinta. Sampai kapanpun, sang ayah akan selalu mengingat kenangan manis bersama putrinya. “Kami akan merindukan Tugce, terutama senyumannya yang hangat,” ujar Ali

Layaknya sang ayah, paman Tugce juga merasakan kehilangan yang amat mendalam. “Dia meninggal dunia di masa-masa keemasan hidupnya. Ia telah memberikan teladan, dalam hidupnya bahkan saat ia meninggal dunia.” paparnya.

Selamat jalan Tugce, semoga engkau tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

(nha)

Written by Janah

Simple Girl

Ternyata Tisu Basah Bisa Sebabkan Alergi

Toko di Tiongkok Larang Warga Tionghoa Masuk Toko