5 Film Hollywood yang Gagal Melejit

Hutomo Dwi

Jika kita membicarakan film-film produksi Hollywood, yang terlintas dalam benak kita tentulah deretan film spektakuler yang sukses di pasaran. Namun pada kenyataannya tidak semua film Hollywood mampu meraih kesuksesan. Beberapa film bahkan akhirnya harus gagal merebut hati penonton dan gagal melejit walaupun telah mengeluarkan dana yang tidak sedikit dalam pembuatannya. Berikut adalah 5 film Hollywood yang gagal melejit, seperti dilansir dari blog To Be Inspired, Sabtu (13/12/2014).

1. Hudson Hawk (1991)

Hudson Hawk
Hudson Hawk

Bruce Willis terkenal sebagai aktor yang memiliki ego tinggi dalam proses produksi film-filmnya. Sayangnya, tak selamanya ego tingginya tersebut memberikan dampak positif dalam filmnya. Salah satu film yang akhirnya hancur karena ego tinggi Bruce Willis adalah “Hudson Hawk”. Film ini disebut-sebut sebagai film paling tidak jelas oleh para pengamat film, karena memadukan berbagai unsur, dari mulai action, musical, dan drama dalam porsi yang tidak pas. Total kerugian yang diderita film ini diperkirakan mencapai Rp 852,2 miliar.

2. Around the World in 80 Days (2004)

Around the World in 80 Days
Around the World in 80 Days

Meski sebagian film Jackie Chan memang selalu tembus box office, baik di negaranya sendiri maupun di Hollywood, sayangnya film “Around the World in 80 Days” malah hancur di minggu pertama peluncurannya dan akhirnya harus menelan kerugian sebesar Rp 883,3 milyar. Meskipun film ini diwarnai dengan humor khas Jackie Chan yang memang lucu, namun sayang alur cerita yang tidak detail dan terlalu banyak ‘hiasan’ tak penting di sana-sini, membuat film ini akhirnya membuat bosan para penontonnya.

3. Speed Racer (2008)

Speed Racer
Speed Racer

Christina Ricci dan Emile Hirsch seharusnya bisa menjadi jaminan mutu film ini, namun sayang kedua pemain itu tak dapat mendongkrak penjualan film tentang balapan mobil ini. Spesial efek yang ada dalam film pun sebenarnya tidak terlalu buruk, hanya saja keseluruhan cerita tidak memiliki konflik yang betul-betul ‘menggigit’ dan kurang greget. Kerugian yang diderita tak tanggung-tanggung, mencapai Rp 1,22 triliun.

4. The 13th Warrior (1999)

The 13th Warrior
The 13th Warrior

Film-film bertema kepahlawanan seperti ini harusnya bisa memacu adrenalin penonton dan menyuguhkan adegan konflik yang epic. Namun sayang, karena proses produksi yang memakan waktu terlalu lama, akhirnya film ini pun kehilangan sense tersebut pada hasil akhirnya. Adegan demi adegan begitu datar dan tak sekalipun menghadirkan unsur mendebarkan bagi penonton. Saking jebloknya film ini, sang aktor, Omar Sharif, sampai memutuskan untuk pensiun saja dari perfilman. Kerugian yang ditelan film ini mencapai Rp 1,43 triliun.

5. The Adventure of Pluto Nash (2002)

The Adventure of Pluto Nash
The Adventure of Pluto Nash

Nama komedian sekelas Eddie Murphy tak mampu membuat film ini merangkak naik ke puncak box office. Parahnya, “The Adventure of Pluto Nash” malah gagal di pasaran dan harus menuai kritik tajam dari para kritikus film. Naskahnya sendiri sudah selesai ditulis sejak tahun 80-an. Namun karena berbagai halangan dan rintangan, proses syuting baru bisa dimulai pada tahun 2000, dan baru bisa dirilis pada tahun 2002. Kerugian film ini total mencapai Rp1,54 triliun pada minggu penutupannya. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.