Sepasang tangan manusia sudah diciptakan untuk melakukannya tugasnya sendiri. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh kedua tangan kita mulai dari makan, mencuci baju, menggambar, dan lain sebagainya. Rasanya sulit untuk melakukan sesuatu jika tidak punya kedua tangan.
Namun seorang wanita tangguh bernama Michelle Vandy membuktikan Ia masih bisa membuat banyak karya yang menakjubkan tanpa bantuan tangannya. Di usianya yang masih muda Ia harus menderita suatu kondisi dimana jari-jarinya tidak bisa lagi digerakkan. Kondisi itu disebut repetitive strain injury (STI).
Dikutip dai lifebuzz (Rabu, 7/1/2015), STI merupakan cedera pada persendian akibat ketegangan pada otot atau saraf karena suatu aktivitas fisik tertentu yang dilakukan terus-menerus dan dalam waktu yang lama. Dahulu, Vandy pernah magang sebagai arsitek  yang membuatnya harus bekerja selama berjam-jam. Sehari dirinya bisa bekerja 10-15 jam. Selama itu jari-jarinya terasa keram dan berkedut sehingga akhirnya tak bisa digerakkan sama sekali.
Namun tak bisa menggunakan jari bukan berarti Vandy harus mengubur semua impiannya. Dengan bantuan sang ayah tercinta, Vandy akhirnya menggunakan alat yang diciptakan sang ayah untuk membantunya tetap bisa mendesain di komputer. Alat itu terbuat dari Manfrotto 492 table tripod, satu buah Apple Magic Trackpad, dan sebuah tripod adapter plate. Alat-alat itu bisa membantu Vandy mendesain hanya menggunakan bibir dan hidungnya. Jadi Ia tak perlu mengandalkan jari-jarinya lagi.
Vandy sudah menggunakan alat tersebut selama bertahun-tahun dan hasil karyanya sangat luar biasa, tak kalah dengan para desainer yang menggunakan jari-jari saat menggambar.
Perjuangan Vandy untuk terus melangkah maju dan tidak membiarkan kekurangannya sebagai penghalang merupakan sesuatu yang tidak mudah dilakukan. Namun, dengan tekad dan kerja keras, akhirnya dia tidak perlu mengubur impiannya walaupun sudah tidak bsa menggunakan seluruh jarinya.(dea)