Mimpi Ternyata Dapat Dikendalikan

Mimpi yang sering diumpamakan sebagai bunga tidur memang jadi salah satu subjek yang menarik perhatian semua orang, termasuk para peneliti. Secara ilmiah, mimpi didefinisikan sebagai pengalaman naratif yang terjadi waktu tidur. Biasanya, mimpi sering diasosiasikan dengan REM sleep (Rapid Eye Movement sleep) atau keadaan di mana seseorang tidur dengan gerak mata acak dan cepat, namun hal ini masih menjadi perdebatan.

Saat tidur, beberapa bagian otak manusia menjadi lebih aktif. Bagian-bagian ini adalah visual cortex yang bertanggung jawab untuk memproses informasi berbentuk visual, motor cortex yang berhubungan dengan aktivitas motorik manusia, serta area yang terdapat di bagian dalam otak yang berfungsi untuk mendeteksi pergerakan yang terjadi di sekitarnya. Ini sebabnya pengalaman yang dijumpai dalam mimpi bersifat jauh lebih visual serta memiliki lebih banyak aksi dan gerakan dibanding saat manusia bangun.

Sebaliknya, ada beberapa area di otak justru tidak bekerja seaktif biasanya selama manusia tidur. Area ini disebut prefrontal areas yang berada di bagian depan otak. Saraf yang bekerja di wilayah ini bertanggung jawab atas penggunaan logika serta mensensor hal-hal yang dianggap otak tidak pantas. Karena tidak ada logika dan sensor dari otak, maka dari itu mimpi jadi terkesan acak dan tidak masuk akal.

Walaupun begitu, ternyata mimpi bukanlah suatu hal yang ada di luar kendali kita. Dengan mengetahui bebeberapa fakta tentang hal-hal yang mempengaruhi mimpi, kita dapat mengatur supaya bisa mendapat jenis mimpi yang diinginkan, atau menghindarinya. Ini dia beberapa hasil riset yang berhasil ditemukan peneliti berkaitan dengan mimpi.

1. Tidur tengkurap dapat membuat anda bermimpi erotis

Orang-orang yang tidur dengan posisi tengkurap ternyata lebih gampang bermimpi erotis dibanding dengan mereka yang tidur dengan posisi lain. Menurut penelitian, orang-orang yang tidur dengan posisi ini cenderung bernafas lebih pendek dan ini yang menyebabkan hadirnya mimpi â??liarâ?? yang kadang juga melibatkan mimpi berhubungan intim dengan keadaan terikat. Selain itu, banyak juga yang melaporkan bahwa mimpi jenis ini seringkali menghadirkan tokoh-tokoh terkenal.

2. Variasi keju yang dikonsumsi bisa mempengaruhi mimpi

Pada dasarnya, semua keju mengandung tryptophan, asam amino yang dapat membantu menormalkan tidur dan menurunkan tingkat stres. Namun ternyata jenis keju yang berbeda menghasilkan mimpi yang berbeda pula. Riset yang dilakukan oleh British Cheese Board pada tahun 2005 terhadap pengaruh keju terhadap mimpi menemukan kalau subjek yang biasa mengonsumsi keju cheddar lebih sering bermimpi tentang selebriti, blue cheese mimpi yang aneh, keju cheshire membuat orang tidak bermimpi, keju Red Lancashire membuat orang mengalami mimpi yang bersifat nostalgia akan keluarga atau masa kecil sementara keju Blue Lanchasire menghasilkan mimpi yang berkaitan dengan pekerjaan.

3. Antidepresan dapat menyebabkan mimpi buruk

Siapa yang menyangka kalau pil yang bisa menenangkan manusia ternyata memberi efek mimpi buruk. Menurut profesor dari Harvard Medical School, Deirdre Barrett, PhD, antidepresan membuat fase REM sleep menjadi lebih intens sehingga menyebabkan terjadinya mimpi buruk.

4. Hal terakhir yang dilakukan sebelum tidur memiliki efek yang besar pada mimpi

Banyak orang yang bermimpi buruk sehabis menonton film horor. Ini wajar karena otak menghasilkan situasi yang sama dengan apa yang dirasakan seseorang sebelum ia tidur. Karena itu, untuk menghindari terjadinya mimpi yang menyeramkan ada baiknya untuk mencoba mengingat hal-hal yang manis dan menggembirakan sebelum tidur.

5. TV hitam putih juga membuat mimpi berwarna hitam putih

Hal ini kedengarannya aneh, namun penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi psikologi University of Dundee, Eva Murzyn membuktikan kalau tipe televisi yang biasa ditonton sewaktu kecl dapat mempengaruhi warna mimpi. Murzyn menemukan kalau respondennya yang berusia sekitar 55 tahun ke atas yang menghabiskan masa kecil di depan TV hitam putih biasa mengalami mimpi yang tak berwarna. Selain itu, penelitian lain juga menyebutkan bahwa baru sekitar tahun 1960â??yang notabene tahun diciptakannya TV berwarnaâ??83% populasi mendapat mimpi berwarna.(alo)

Written by Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.

5 Hal Konyol SpongeBob Squarepants

5 Menara Termiring di Dunia