Capres Suriname Ini Berasal dari Banyumas

Suriname merupakan sebuah negara yang berada di benua Amerika, tepatnya di Amerika Selatan atau Amerika Latin. Suriname berbatasan dengan negara Brasil di bagian selatannya. Meski berada di benua Amerika, ternyata moyang penduduk Suriname berasal dari Indonesia, yaitu di Surabaya, Jawa Timur. Karena itulah banyak orang Suriname yang bisa berbahasa Jawa, meskipun bahasa resmi mereka adalah bahasa Belanda.

Setelah puluhan tahun suku Jawa di sana berkembang dan berperan dalam perkembangan negara tersebut. Berpartai Jawa, ada yang jadi pejabat, menteri dan bahkan calon Presiden. Salah satu yang menjadi calon Presiden adalah Raymond Sapoen.

Raymond Sapoen, salah seorang kandidat calon presiden Suriname dalam pemilihan umum yang akan digelar pada bulan Mei 2015 mendatang, merupakan keturunan warga Desa Kanding, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kabar tersebut pun disambut gembira oleh warga Desa Kanding, Kecamatan Somagede, Banyumas.

Ketua RT 01/RW 01 Desa Kanding Haryono mengaku sempat terkejut ketika kali pertama mendengar bahwa ada keturunan warga Desa Kanding yang menjadi kandidat calon presiden Suriname. Oleh karena itu, dia pun segera mencari kebenaran informasi tersebut dan berusaha menelusuri silsilah keluarga Raymond Sapoen di Desa Kanding.

“Saya sempat berbicara dengan warga untuk menelusuri kabar itu. Kami ikut senang karena jika memang dia (Raymond) keturunan Kanding, dia bisa membanggakan desa ini,” katanya seperti dilansir dari Kompascom, Kamis (5/2/2015).

Sapoen terhitung politikus kawakan di negara wilayah pantai utara Amerika Selatan ini. Dia mengawali karir sebagai pengacara, lantas bergabung sebentar ke Partai Demokrasi Nasional (NDP). Tak berapa lama, politikus Paul Somohardjo mengajaknya bergabung ke Partai Pendawa Lima, yang banyak mengincar suara pemilih Jawa. Belakangan Sapoen menjadi petinggi koalisi partai Jawa Pertjaja Luhur.

Berkat kendaraan politik tersebut, Sapoen masuk ke pemerintahan Presiden Jules Wijdenbosch. Diawali sebagai penasehat hukum Departemen Perecanaan Pembangunan Suriname pada 1996, disusul menjadi Wakil Menteri Pendidikan tiga tahun berikutnya.

Di Departemen Pendidikan karirnya menanjak. Sampai akhirnya pada 2010 dia ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan saat koalisi besar yang diikuti Pertjaja Luhur menguasai parlemen. Walau Presiden Bouterse pecah kongsi dengan Pertjaja Luhur, Sapoen masih dipercaya di kabinet. Sejak 2012, dia adalah Menteri Perdagangan dan Perindustrian di Suriname.

Selain memperebutkan dukungan etnis Jawa yang banyak tinggal di Distrik Nickerie, Saramacca, Wanica, atau Commewijne, Sapoen juga mengandalkan dukungan etnis minoritas di Suriname lainnya.

Jika Raymond Spoen sukses jadi Presiden Suriname, maka orang Jawa, tepatnya Banyumas, bisa berbangga hati ada salah satu orang Jawa yang bisa jadi Presiden di luar negeri. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Ello Tampil Slengean, Keluarga dan Fans Protes

Cakra Khan Masih Betah Dianggap Penyanyi Melankolis