9 Sinyal Radio Misterius Terdeteksi, Ada Apa di Luar Angkasa?

Ardy Messi

Baru-baru ini, dunia astronomi baru saja mendapat sebuah kejutan. Di bulan januari lalu, para astronom yang tergabung dalam tim Parkes yang berada di Australia mendeteksi sebuah sinyal radio misterius yang berasal dari luar angkasa.

Seperti yang dilansir dari Kompascom, sinyal yang berupa letupan gelombang radio atau biasa disebut ‘Fast Radio Burst’ (FRB) ini ditangkap instrumen penerima tepat di jam 03.14 dini hari. Walau hanya berlangsung selama seperseribu detik, sinyal ini merupakan penemuan berharga bagi dunia astronomi karena merupakan petunjuk atas apa yang tengah berlangsung di luar angkasa sana.

Sepuluh detik setelah FRB misterius tersebut terdeteksi, tim Parkes segera menyebar informasi tentang sinyal tersebut ke semua kolaborator di dunia. Informasi ini kurang lebih berisi tentang titik koordinat sinyal tersebut terdeteksi, perangkat teleskop yang digunakan, dan juga gelombang serta letupannya.

Dalam 7 jam setelah diterimanya sinyal menghebohkan itu, astronom di berbagai belahan dunia pun segera mengamati petak langit di mana letupan itu diduga berasal. Mereka berusaha mendeteksi adanya perubahan yang diduga menjadi sumber letupan tersebut. Namun sayang, usaha ini tidak menghasilkan apa-apa.

Walau begitu, terdeteksinya sinyal ini tetap merupakan terobosan bagi dunia astronomi. Untuk pertama kalinya letupan gelombang radio yang berasal dari luar angkasa berhasil terdeteksi secara real time. 

Sinyal radio semacam ini pertama kali dideteksi astronom di tahun 2007. Sejak saat itu, para astronom di seluruh dunia pun berusaha untuk kembali menemukan FRB walaupun akhirnya sampai saat ini baru 9 sinyal sejenis yang berhasil tertangkap instrumen penerima.

Keberadaan sinyal ini pun sampai saat ini belum jelas asal usulnya. Namun diduga kuat FRB ini berasal dari objek galaksi yang sangat terang namun berumur pendek seperti badai bintang berenergi tinggi disebut magnetar. Atau bisa juga sinyal itu berasal dari kolapsnya bintang netron yang kemudian membentuk lubang hitam. Satu hal yang pasti, jarak FRB dari bumi adalah jutaan sampai miliaran tahun cahaya.

Terdeteksinya FRB yang membawa 10 kali partikel lebih banyak ini sangat penting untuk manusia karena membawa informasi penting, seperti ‘berat’ semesta di wilayah tempat FRB tersebut berasal.

Selain berhasil mendeteksi FRB secara real time, kali ini tim Parkes juga berhasil menemukan karakteristik berbeda pada sinyal tersebut yang berbeda dari kedelapan sinyal sebelumnya. Sinyal misterius yang ditangkap kali ini terpolarisasi secara sirkular, tidak linear seperti sebelum-sebelumnya. Ini adalah hal baru yang dulu belum pernah ditemukan. (alo)

Ardy Messi

Work in PR agency, Strategic Planner wannabe, a bikers, a cyclist, music and movie freak, Barca fans.