5 Tradisi Unik Cari Jodoh di Indonesia

Hutomo Dwi

Ada banyak cara untuk mencari jodoh. Seperti misalnya melalui biro jodoh, atau mencari melalui dunia maya. Meski hal itu dilakukan oleh masyarakat modern, rupanya di Indonesia sendiri ada banyak tradisi atau adat yang memiliki cara khas dalam perjodohan. Dilansir dari Palingunikcom, Jumat (17/4/2015), berikut adalah 5 tradisi unik mencari jodoh di Indonesia.

1. Tradisi Geredoan Asal Banyuwangi

Tradisi Geredoan Asal Banyuwangi (Paling Unik)
Tradisi Geredoan Asal Banyuwangi (Paling Unik)

Tadisi ini masih sering dilakukan oleh Suku Osing di Banyuwangi. Geredoan dilakukan dengan cukup meriah dan diikuti oleh para single, bahkan janda dan duda. Para wanita bersama keluarganya menyiapkan kue basah dan tumpeng dalam sebuah bangunan bambu. Para pria ada di luar bangunan itu sambil sesekali mengintip para perempuan lewat celah bangunan bambu. Nanti kalau ada yang menarik hati, pria ini akan memasukkan semacam batang lidi ke dalam celah bangunan. Mereka juga bisa saling bicara meski terpisah sekat bangunan. Nanti di malam hari bila mulai mengalami ketertarikan, pria akan memasukkan batang lidi dalam celah bambu. Kalau ditolak, nanti batang lidinya dipatahkan. Kalau diterima, lidi itu akan dibentuk mirip daun waru.

2. Tradisi Kawin Colong

TIlustrasi tradisi Kawin Colong
TIlustrasi tradisi Kawin Colong (Paling Unik)

Tradisi ini juga ada di Banyuwangi. Bisa dibilang kalau ini adalah kawin lari. Ini merupakan salah satu cara untuk memperjuangkan cinta yang tak mendapat restu dari orang tua. Sesuai namanya, cara unik ini digunakan untuk nyolong atau mencuri gadis yang disukai lebih dulu. Caranya, pria yang melarikan anak perempuan itu mengawasi dari jauh bersama seorang kerabat. Kemudian ia akan mengirim seseorang yang disebut colok. Colok akan memberitahukan pada keluarga perempuan itu bahwa anaknya sudah ada di rumah pria yang mengirimnya. Biasanya keluarga perempuan mau tidak mau akan merestui hubungan tadi karena mengira bahwa anaknya sudah tidak suci. Namun tradisi ini cukup beresiko, karena bisa saja keluarga perempuan tidak terima.

3. Tradisi Suku Mee di Papua

Tradisi Suku Mee di Papua
Tradisi Suku Mee di Papua (Paling Unik)

Orang Papua terkenal dengan tradisi yang kental dengan menari dan menyanyi. Ternyata cara ini juga ampuh dan sering digunakan untuk menarik perhatian para lawan jenis. Tradisi ini sering dilakukan oleh Suku Mee di Papua. Dalam sesi menari, pria dan wanita Suku Mee saling menarik perhatian lawan jenisnya. Tarian unik ini disebut Emaida Yibu, artinya menari di dalam rumah adat. Momen ini sering dimanfaatkan para â??kawula mudaâ??nya Suku Mee untuk bisa mendapatkan pasangan.

4. Bibit, Bebet, Bobot ala Orang Jawa

Ilustrasi cari jodoh orang Jawa
Ilustrasi cari jodoh orang Jawa (Paling Unik)

Tradisi orang Jawa banyak menggunakan perhitungan, termasuk dalam menemukan pasangan yang tepat. Cara unik mencari jodoh ala orang Jawa adalah dengan mempertimbangkan bibit, bebet dan bobotnya. Mengetahui bibit atau asal usul serta latar belakang dari calon pasangan. Memperhatikan bebet yakni lingkungan dan keluarga ia berasal. Serta mengenal bobot atau kualitas yang dimiliki oleh sosok idaman tersebut. Seiring berkembangnya zaman, tradisi ini sudah mulai berkurang, namun tradisi ini tetap banyak digunakan oleh calon mertua mempertimbangkan calon menantunya.

5. Tradisi Omed-Omedan (Ciuman Massal) Bali

Tradisi Omed-Omedan (Paling Unik)
Tradisi Omed-Omedan (Paling Unik)

Mungkin tradisi di Bali ini tidak sesuai untuk norma orang Indonesia kebanyakan, tapi tradisi ini punya sejarah dan sudah dilakukan sejak di masa penjajahan Belanda. Zaman sekarang, ritual ini dijadikan salah satu cara unik mencari jodoh oleh muda mudi atau Sekaha Teruna Teruni. Tapi, bagi wanita yang datang bulan tidak diperbolehkan ikut acara tersebut agar menjaga kesucian ritual. Setelah sebuah ritual sembahyang, para pemuda dan pemudi akan mengarak salah satu anggotanya. Kemudian kedua muda mudi ini berpelukan sambil berciuman di muka umum. Dua insan ini akan dipisahkan setelah diguyur dengan air. Setelah itu, Sekaha Teruna Teruni tadi akan terbagi dalam 2 kelompok pria dan wanita. Panitia acara akan meniup peluit dan setiap kelompok akan mendorong seorang wakilnya untuk menjadi yang pertama berciuman sambil berpelukan. Kadang karena perwakilannya tidak saling suka, mereka akan saling menghindar untuk berciuman meski sudah didorong untuk melakukannya. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.