Hari ini tanggal 1 Mei, itu artinya kaum buruh memperingati May Day. May Day atau yang kerap disebut sebagai Hari Buruh selalu diperingati kaum buruh dengan cara mendeklarasikan keinginan mereka kepada Pemerintah tentang kesejahteraan yang selama ini mereka harapkan.
Tak hanya menuntut kesejahteraan saja, mereka juga senantiasa memperjuangkan hak-haknya. Setiap Hari Buruh tiba, kaum buruh pun selalu berdemontrasi atau berorasi ke jalan-jalan untuk menyampaikan aspirasi mereka.
Di saat para buruh lain berunjuk rasa, maka lain halnya dengan buruh yang satu ini. Akhmad Fauzi adalah seorang buruh yang berjuang lewat tulisan. Menurut Akhmad, tulisan sama kuatnya dengan orasi. Apabila orasi cuma di dengar oleh orang-orang yang berada pada area sekitar unjuk rasa, maka tulisan dapat dibaca oleh siapa saja. Itulah yang mendasari Akhmad melakukan penyampaian aspirasinya dengan cara menulis.
Akhmad mulai mencintai dunia tulis menulis sejak empat tahun silam. Akhmad yang menjabat sebagai Wakil Ketua Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) ini umumnya menuliskan berbagai hal yang terjadi di sekitarnya, khususnya soal pergerakan buruh.
â??Awalnya hanya ingin menceritakan kejadian-kejadian perburuhan yang terjadi di sekitar saya saja. Karena saya kurang bisa menyampaikan di depan umum, akhirnya saya tuangkan saja ke dalam tulisan,â? ungkap Akhmad, seperti dilansir Solidaritas.net, Jumat (01/5/2015).
Semua karya Akhmad yang pernah ditulisnya dipublikasikan melalui sebuah blog yang beralamat di http://forumburuhserangbanten.blogspot.com. Akhmad mengaku, blog miliknya masih kuno dan hanya memakai domain gratis.
Meski begitu, tulisan Akhmad yang tertera di blog itu pernah dikutip dan dimuat di beberapa website ternama misalnya www.marsinahfm.com.
Akhmad yang menjadi buruh pabrik di PT Sayap Mas Utama Serang itu menuturkan, dirinya belajar menulis secara otodidak. Awalnya, ia hanya membaca tulisan orang lain. Dari situlah Akhmad mulai tertarik untuk menggeluti dunia tulis menulis.
Semenjak itu, Akhmad mulai menulis hasil pengamatan dan pemikirannya. Akhmad pun mendapat wawasan luas dari menulis. Akhmad berharap suatu saat para buruh harus terlibat aktif untuk menulis dalam media apapun.
â??Karena menulis, saya jadi mencari-cari kata-kata yang baik untuk dituliskan, secara tidak langsung menambah wawasan saya. Saya rasa perlu (buruh menulis), karena dengan menulis wawasan yang dimiliki bertambah dan tentunya dapat menambah kemampuan untuk berargumentasi,â? tutup Akhmad.
(nha)