Kita akan berusaha semampunya untuk melakukan apapun yang kita bisa untuk membahagiakan pasangan. Tidak akan rela dan tega melihat pasangan, seseorang yang kita kasihi mengalami sakit terus-menerus. Segala rintangan akan ditempuh untuk mendapat kesembuhan bagi pasangan.
Perjuangan panjang itu dilakukan oleh seorang petani di Liaoning, China. Dilansir dari shanghaiist.com, ia membuatkan ‘ambulan’ untuk dapat mengantar istri tercinta menjalani cuci darah akibat penyakit yang dideritanya, uremia.
Uremia adalah penimbunan unsur air kencing dalam darah dan jaringan yang seharusnya dikeluarkan. Karena penyakit tersebutlah membuat sang istri harus bolak-balik ke rumah sakit dan menjalani serangkaian perawatan cuci darah.
Bukan hal yang mudah untuk dapat pergi ke rumah sakit. Namun, agar sang istri dapat pulang pergi ke rumah sakit dengan aman, sang suami membuatkan ‘ambulan’ yang mirip seperti becak. Tetapi bukan dikayuh, becak ambulan ini harus ditarik.
Dua kali seminggu, sang istri akan dibawa menggunakan becak ambulan ini oleh sang suami. Meskipun seadanya, tetapi becak ambulan ini juga dilengkapi dengan kantung oksigen, obat-obatan darurat dan pispot.
Dengan perjalanan yang cukup jauh dari rumah mereka ke rumah sakit, setidaknya peralatan dan kendaraan sederhana tersebut dapat membantu sang istri dan membuatnya tetap nyaman dan aman.
Selama 10 tahun menemani dan mengantar sang istri bolak-balik rumah sakit untuk cuci darah menggunakan becak ambulan. Kini, jarak yang ditempuh sudah mencapai 50.000 kilometer dengan menggunakan tenaganya untuk menarik becak ambulan istrinya.
Betapa besar perjuangan sang suami demi pengobatan dan kesembuhan sang istri. Meski harus bersusah payah dan menahan lelah, ia tetap rela menjalaninya demi sang istri yang sangat ia cintai.
Kisah cinta sejati di atas dapat mengajarkan kepada kita bahwa cinta adalah harta yang berharga, harganya tidak sebanding dengan barang apapun. Karena cinta sejati akan selalu membawa kita pada kedamaian dan kenyaman.
(anb)