Kemajuan teknologi membuat segalanya menjadi praktis. Apalagi dengan diciptakannya robot sebagai pengganti tenaga manusia. Baru-baru ini, salah satu perusahaan terbesar yang bergerak dalam bidang perangkat keras komputer, ASUS, mengumumkan kalau mereka tidak akan lagi menggunakan tenaga manusia dalam memproduksi kartu grafis andalan mereka. Hal ini merupakan langkah awal ASUS untuk merombak sistem industri yang mereka miliki saat ini.
Langkah ASUS tersebut mendekatkan kita menuju masa depan. Bukan tidak mungkin lagi kalau nantinya semua tenaga manusia akan digantikan oleh robot.
Selain ASUS, sudah banyak perusahaan lain yang memproduksi robot dengan tujuannya masing-masing, seperti untuk memasak, teman bermain, atau sebagai ganti hewan peliharaan. Tampaknya dunia kita sekarang ini sudah ‘dijajah’ oleh kehadiran robot-robot canggih. Kecerdasan yang dimasukkan ke dalam robot itu dinamakan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
AI biasanya identik dengan robot. Untuk menyamainya, ada yang namanya Intelligence Amplification atau IA. IA ini suatu metode untuk meningkatkan kecerdasan otak pada manusia, sehingga tidak kalah dengan kecerdasan buatan.
Menurut fisikawan Indonesia bernama Yohanes Surya, IA tidak hanya berlaku pada manusia saja. Sebagai contohnya dia memberikan satu link video di akun Facebook resminya, yang memperlihatkan seekor simpanse bisa mengalahkan manusia dalam kemampuan mengingat angka melalui bantuan alat khusus.
Selain itu, Yohanes juga membeberkan tentang adanya persaingan antara kecerdasan manusia dengan kecerdasan buatan. Menurut Yohanes Surya seperti dikutip JadiBerita dari akun Facebooknya, di New York University, 2-3 minggu lalu Prof. Richard Haier mengatakan bahwa otak bersifat plastis artinya kemampuan otak dapat di tingkatkan (Intelligence Amplification = IA) secara luar biasa lewat training atau bantuan alat-alat khusus. Dalam seminar itu Michael Weisend menceritakan penelitiannya tentang alat penstimulasi otak untuk mencetak para jenius. Alat ini nantinya bisa membantu orang berpikir lebih cepat, lebih kreatif dan lebih inovatif.
Yohanes juga menambahkan 40-50 tahun mendatang menurut Annisimov otak yang telah diamplifikasi (IA) akan mampu mengerjakan pekerjaan ajaib seperti: mengontrol pikiran orang lain, menebak harga saham lebih akurat, atau melakukan penemuan-penemuan spektakular sains dan teknologi dalam waktu semalam saja.
“IA (otak manusia yang dibuat super cerdas) dan AI (Artificial intelligence atau Robot cerdas berperasaan) akan mengubah dunia kita. Mereka akan bersaing. Hidup tambah seruâ?¦. banyak rahasia/misteri alam akan terkuakâ?¦ Perjalanan antar bintang, hidup selamanya tanpa penyakit, awet muda, baca buku tebal cukup 3 menit dan bisa hafal, terbang bagai burung, berenang bagai ikan, menembus tembok dsb akan menjadi hal biasa. Yang sekarang kelihatan mustahil, akan mudah dilakukan dimasa depanâ?¦
Anak cucu kita mungkin jadi pelaku ini semuaâ?¦” tutupnya.
Mengenai benar atau tidaknya hal itu akan terjadi, kita hanya bisa menunggu. Kemungkinan kita akan menunggu tidak terlalu lama, mengingat kini sudah semakin banyak teknologi canggih yang ditemukan. (tom)