Paniki, Kuliner Daging Kelelawar Khas Minahasa

Seperti yang kamu tahu, Indonesia adalah negeri dengan sejuta kuliner khasnya. Beragam suku dan budaya membuat masing-masing daerah mempunyai ciri khas kuliner tersendiri. Ada kuliner yang berbahan dasar buah, sayuran, hingga daging semuanya ada di Indonesia. Nah, di Sulawesi Utara, ada sebuah kuliner yang bahan utamanya tidak biasa. Kamu pasti familiar dengan rasa daging ayam, sapi, atau bebek yang diolah pada masakan Indonesia. Tapi, apakah kamu familiar dengan olahan daging kelelawar?

Nama kuliner yang satu ini adalah Paniki. Kuliner ini menggunakan daging kelelawar sebagai bahan utama masakannya. Bagaimana rasanya? Rasa dari kuliner ini gurih meski tekstur daging kelelawar terasa sedikit alot. Untuk mengolah paniki, ada beberapa macam campuran bumbu tradisional yang bisa membuat daging kelelawar ini terasa lezat dan nikmat saat disantap. Bumbu tradisional tersebut seperti, cabai, bawang merah, bawang putih, sereh, dan jahe direbus serta dicampur dengan santan kelapa hingga meresap.

Jika bagi sebagian orang, mamalia bersayap ini terlihat cukup menakutkan karena merupakan binatang nocturne, tapi bagi masyarakat di Minahasa binatang ini tidak menakutkan sama sekali. Warga asli di Sulawesi Utara ini bahkan tidak takut untuk menangkap dan memakan daging kelelawar. Bagi mereka, rasa daging yang sangat lezat mengalahkan segalanya, terutama mereka percaya kalau daging kelelawar ini sangat bagi tubuh mereka.

Tapi tidak semua kelelawar bisa digunakan untuk olahan paniki. Hanya kelelawar pemakan buah sajalah yang digunakan untuk membuat kuliner khas Minahasa. Tentunya hal ini membuat daging kelelawar yang diolah menjadi paniki kaya akan gizi dan protein. Selain itu, zat kitotefin yang terkandung dalam daging kelelawar disinyalir ampuh untuk mengobati penyakit asma dan paru menurut warga asli Minahasa.

Melahap olahan paniki ini membutuhkan ekstra kesabaran, terutama yang ingin melahap bagian sayap karena daging sayap kelelawar sangat alot dan keras. Daging kelelawar yang kamu kunyah bisa membuat gigi kamu bekerja ekstra untuk menikmati paniki. Tapi tenang saja, ada tips khusus kalau kamu ingin melahap makanan ini. Daging sayap yang alot sebaiknya jangan ditarik-tarik saat memotongnya karena bisa membuat daging kelelawar semakin keras. Sebaiknya gigit dengan keras dan tarik dalam sekali gigitan agar daging yang menempel langsung mengelupas.

Bagi kamu yang datang berkunjung ke Minahasa, Sulawesi Utara, tidak ada salahnya untuk memberanikan diri mencoba kuliner yang tidak biasa ini.(jow)

Merna Arini
Merna Arinihttp://mernaarini.wordpress.com
Buka jendela ilmu dengan membaca.

Trending

close