Pendidikan memang menjadi kebutuhan bagi hampir semua orang, tak perduli siapakah dia, bagaimana kehidupan ekonominya, semapan apa keluarganya. Pendidikan tetap perlu didapatkan oleh semua orang.
Tak terkecuali Kadiyono, seorang penambal ban warga Dusun Jagalan, Kecamatan Boja, Kebupaten Kendal, Jawa Tengah ini. Dengan semangat menekuni pekerjaannya tersebut, Kadiyono berhasil membiayai kuliahnya hingga bisa lulus dan menyandang S2.
Setiap hari, Kadiyono hanya mengenakan kaos dan celana pendek harus selalu menitihkan peluhnya dan menambal ban. Kadiyono merupakan lulusan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan gelar Magister Pendidikan (MPd).
Perjuangan menempuh pendidikan sudah dialami oleh Kadiyono sejak lama, ketika masih mengejar gelar sarjana, Kadiyono rela menempuh jarak antara Semarang-Boja dengan mengendarai sepeda motornya.
Kemudian, Kadiyono mendapatkan kesempatan untuk bisa mengajar di SD Muhammadiyah Boja dan mendapatkan tunjangan sertifikasi selama dua tahun. Dengan tunjangan tersebut, Kadiyono mampu melanjutkan studinya ke S2.
Kadiyono memulai pendidikan magisternya sejak tahun 2010 dengan mengambil kelas karyawan. Mulai Jumat hingga Minggu ia menjalani kuliah dan menginap di asrama kampus ketika sedang masa kuliah.
Kadiyono mengaku bahwa ia mendapat dukungan penuh dari sang istri untuk mengenyam pendidikan lebih tinggi meskipun hanya sebagai seorang penambal ban.
Kadiyono juga menambahkan bahwa ia ingin terus melanjutkan pendidikannya hingga memiliki gelar doktor. Untuk mewujudkan usahanya tersebut, saat ini Kadiyono tengah sibuk mencari beasiswa guna membiayai kuliah S3-nya tersebut.
Sungguh besar sekali semangat dan kerja keras Kadiyono. Tak pandang usia dan status, ia terus berjuang untuk meraih pendidikan yang layak guna membenahi kehidupannya. Semoga kamu juga nggak kalah semangat sama Kadiyono ya, guys!
(anb)