Banyak Asteroid Mengancam Hantam Bumi, Apa Kata Ilmuwan?

Dua pekan terakhir publik dihebohkan dengan isu ribuan asteroid yang akan menghantam bumi. Apa kata ilmuwan terkait isu yang mengkhawatirkan ini?

Dilansir dari Liputan6com, Senin (6/7/2015), peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Indonesia (Lapan), Abdul Rahman, menjelaskan bahwa banyak ilmuwan yang meyakini bahwa tabrakan antara Bumi dan asteroid besar hanya tinggal persoalan waktu. Terkait kapan, ia memang tidak bisa mengungkap.

Asteroid (Liputan6)
Asteroid (Liputan6)

Namun, semua pihak memang harus siap menghadapi peristiwa yang bisa saja terjadi kapanpun ini. Solusinya, lanjut Abdul, bergantung kepada seberapa besar kemampuan manusia untuk mencegah dan menyelamatkan peristiwa tabrakan asteroid dengan bumi ini.

Abdul mengungkap, solusi untuk `selamat` dari tabrakan asteroid ini bergantung dengan kerjasama internasional. Hal tersebut yang paling memungkinkan untuk membuat kemungkinan mencegah jatuhnya asteroid ke bumi. Selain itu juga dibutuhkan pendanaan untuk riset dan mengembangkan sistem peralatan sendiri.

Abdul menjelaskan bahwa saat ini diperkirakan terdapat sekitar 12.851 benda alami (asteroid) di dekat Bumi yang sudah terdeteksi. Namun, banyaknya asteroid yang berpotensi menabrak Bumi dengan ukuran cukup besar diprediksi ‘hanya’ sebanyak 1.593 objek.

“Indonesia harus mengembangkan sistem peralatan yang mampu mendeteksi benda-benda alami dan menganalisis datanya. Kita juga harus bergabung dalam jaringan internasional yang sudah berkembang saat ini,” tambahnya.

Saat ini, terungkap bahwa Lapan telah bekerjasama dengan ITB untuk mengembangkan sistem pengamatan benda-benda alami dengan memanfaatkan alat teleskop. Nantinya, alat tersebut akan ditempatkan di Observatorium Nasional Kupang.

Asteroid (Okezone)
Asteroid (Okezone)

Sebelumnya, hari Selasa tanggal 30 Juni lalu, publik juga sedang memperingati hari asteroid atau Asteroid Day. Event itu diharap akan meningkatkan kesadaran banyak orang untuk segera membantu melindungi bumi. Astronom kerajaan Inggris bernama Lord Rees dan mantan gitaris band Queen, Brian May, telah menyematkan nama mereka dalam ‘Deklarasi 100X’.

Deklarasi itu dibuat agar para pemimpin dunia mau bergegas dan menyadari adanya potensi bahaya dari asteroid yang masuk ke bumi. Selain dua nama itu, disebut juga nama Peter Gabriel, Richard Dawkins, Brian COx dan Eileen Coleen, komandan pesawat luar angkasa wanita pertama dari NASA.

“Tujuannya untuk meningkatkan kesadarran publik dan pemerintah dunia untuk memahami fakta bahwa kita sedang dalan ancaman serius dari hantaman meteor. Memang sudah ada beberapa film yang menjelaskan hal tersebut namun ini lebih serius dari itu,” ujar May dikutip dari The Guardian.

Asteroid Day merupakan perayaan dari peristiwa hantaman asteroid yang pernah terjadi 1908 lalu. Kala itu, batu luar angkasa seluas 40 meter memasuki atmosfer dan jatuh di Tunguska, Siberia, dengan kecepatan 33.500 mil per jam. Batu luar angkasa itu meledak dan mengeluarkan ledakan besar bom hidrogen yang menghancurkan seluruh lingkungan dengan jarak 2.000 kilometer per segi di sekitarnya.

Sementara itu, NASA sendiri mengumumkan bahwa mereka dan National Nuclear Security Administration telah bekerja sama menciptakan kemungkinan senjata nuklir penghancur asteroid, layaknya film “Armageddon”.

Mereka akan menerbangkan tim penghancur ke asteroid, lalu menggali inti asteroid dan memasukkan muatan nuklir. “Seringkali departeman yang ada masing-masing hanya memiliki puzzle yang tidak bisa dirangkai. Jadi merupakan hal yang baik jika kita bekerja sama merangkai puzzle itu,” ujar Bruce Betts, Director of Science and Technology dari Planetary Society, seperti dimuat dalam New York Times.

Menurut Betts, menggunakan senjata nuklir bisa berfungsi untuk menghalau asteroid atau komet berukuran menengah, dengan diameter sekitar 164 dan 492 kaki.

Sayangnya, ilmuwan lain mengklaim jika menciptakan fragmen batuan yang diciptakan dari kehancuran asteroid, bisa membuat situasi lebih buruk. Oleh karena itu membelokkan asteroid akan menjadi solusi terbaik, agar tidak menghantam bumi.

Hujan asteroid (Publishcontent)
Hujan asteroid (Publishcontent)

Selama kurun dua dekade ini, NASA telah mencari asteroid dekat bumi yang tampak membahayakan. Asteroid itu kebanyakan berukuran lebih dari satu kilometer. NASA mengklaim telah menemukan 98 persen dari asteroid-asteroid itu.

Sayangnya, sistem pendeteksi asteroid milik NASA hanya bisa melacak satu persen dari objek yang diperkirakan, yang kebanyakan mengorbit matahari.

Kita lihat saja nanti, semoga saja para ilmuwan bisa menemukan cara untuk mencegah jatuhnya asteroid ke Bumi. (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Siapa Pengganti Zayn Malik di One Direction?

5 Film Wajib Tonton Bulan Juli