Diciptakan Es Krim Tahan Panas Matahari

three scoops of ice cream with syrup

Biasanya kita harus segera menghabiskan es krim yang kita beli agar tidak meleleh karena terkena panas. Tapi sepertinya, sekarang kita tidak lagi perlu khawatir akan hal tersebut.

Para ilmuwan mengklaim bahwa es krim kini tidak akan gampang meleleh di bawah sinar matahari. Para ahli mempercayai bahwa mereka telah menemukan resep untuk membuat makanan beku lebih tahan lama dan menghapuskan kenangan masa kecil tentang tangan yang belepotan dan cone yang meleleh.

Hal ini didasarkan proses alami dari protein yang mengikat udara, air dan lemak di dalam es krim hingga membuatnya tidak mudah mencair. Komposisi baru ini harus membuatnya lebih padat, es krim tahan lama hingga dapat membuatnya tetap beku lebih lama di cuaca panas.

Es krim (Telegraph)
Es krim (Telegraph)

Pengembangan juga memungkinkan produk untuk diproduksi dengan lemak jenuh lebih rendah dan kalori lebih sedikit. Profesor Cait MacPhee, fisikawan penelitian biomolekuler Universitas Edinburgh yang memimpin proyek, mengatakan bahwa mereka sangat gembira dengan potensi bahan baru ini dalam meningkatkan es krim, baik bagi konsumen dan juga produsen.

Para peneliti mengembangkan sebuah metode untuk membuat protein baru, yang terdapat secara alami di beberapa makanan, dengan bakteri baik. Hal ini bekerja dengan menambahkan tetesan lemak dan gelembung udara, membuatnya lebih stabil dalam pencampuran.

Mereka mengatakan protein dapat diproses tanpa kehilangan kemampuannya dan dapat di buat dari bahan baku yang dapat diperbarui. Produsen juga diuntungkan dari pengurangan kebutuhan dalam membekukan produk mereka, karena bahan akan membekukan produk mereka lebih lama.

“Ini adalah pekerjaan yang menyenangkan menerapkan penggunaan protein yang awalnya diidentifikasi untuk tujuan praktis di bakteri.” Ahli mengatakan bahwa berapa lama tepatnya menghancurkan cone tergantung dari beberapa faktor, termasuk tipe es krim dan cuaca. Mereka memperkirakan bahwa es krim yang dibuat dengan bahan yang dikenal sebagai BslA tersebut, dapat bertahan tiga hingga lima tahun,” kata Dr. Nicola Stanley-Wall, mikrobiologis molekular dari Universitas Dundee, seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (1/9/2015). (tom)

Written by Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.

Lagi-lagi Muncul Nama Unik, Kali Ini Nabi dan Arwah

Nikmati Indahnya Temajuk, Sepotong Surga di Ujung Kalimantan