Bagaimana jadinya jika kamu ingin menunjukkan hasil karya kebanggaanmu kepada orang lain, namun hasil karyamu justru dianggap berbahaya dan dituduh mengancam nyawa banyak orang?
Kisah seperti inilah yang terjadi di Amerika Serikat. Seorang bocah bernama Ahmed Mohammed dituduh membuat bom yang mengancam seluruh warga sekolahnya.

Ahmed yang bersekolah di MacArthur High School, Texas, Amerika Serikat, sangat mendambakan dapat bergabung dengan klub robotik sekolahnya tersebut. Guna mewujudkan impiannya tersebut, akhirnya Ahmed membuat sebuah hasil karya untuk ditunjukkan kepada guru yang membimbing klub robotik itu.
Ahmed membuat sebuat perangkat jam digital dan membawanya ke sekolah. Di luar dugaan, ketika Ahmed menunjukkan karyanya tersebut kepada gurunya, ia justru dituduh membuat bom. Hal itu lantaran bentuknya yang aneh dan mirip dengan bom.

Sang guru segera menelpon polisi setempat dan menanggap Ahmed. Ahmed berulang kali berusaha menjelaskan bahwa ia tidak membuat bom.
Setelah mendapatkan kesempatan untuk mengkonfirmasi, Ahmedpun menjelaskan yang sebenarnya. Dikutip dari usatoday, Ahmed membuat jam tersebut untuk membuat gurunya terkesan dan ia tak menyangka bahwa ia justru mendapat masalah.

Setelah terkonfirmasi bahwa karya Ahmed merupakan sebuah jam, bukan bom. Ahmed justru mendapatkan pujian dan undangan spesial dari berbagai pihak. Di antaranya dari Facebook, Google, Cloud Box bahkan dari Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

Pelajar berusia 14 tahun ini juga mendapatkan tawaran dari Twitter. Ahmed memastikan ia akan memenuhi undangan dari Presiden Amerika mengunjungi Gedung Putih. Namun Ahmed belum memastikan untuk memenuhi undangan-undangan dari perusahaan teknologi.

(anb)