Saat SMP, Gadis Medan Ini Ciptakan Obat Diabetes Beromzet Miliaran

Hutomo Dwi

Diabetes atau kencing manis merupakan penyakit dimana di dalam tubuh seseorang memiliki kelebihan kadar gula. Penyakit ini bisa mematikan jika tidak dilakukan pengobatan atau pertolongan pertama. Namun, kini tampaknya penyakit tersebut bukan lagi menjadi masalah, karena sebuah obat alami telah ditemukan oleh seorang mahasiswi bernama Gita Adinda Nasution.

Gita Adinda Nasution (Bisnis)
Gita Adinda Nasution (Bisnis)

Gita sendiri merupakan mahasiswi jurusan farmasi Universitas Sumatera Utara (USU). Dari obat diabetes yang dia namakan Kolagit (Kopi Gula Gita) tersebut, dia berhasil menyembuhkan ayahnya yang memiliki penyakit diabetes kronis dengan obat racikan yang mengandung gula. Padahal gula sering disebut-sebut menjadi biang dari penyakit diabetes.

“Saat saya masih kelas 6 SD, saya melihat kalau ayah saya sudah memiliki penyakit diabetes yang cukup parah. Saat itu ayah saya tidak bisa melihat, bahkan untuk berjalan saja sulit,” ungkap Gita dalam tayangan talkshow televisi swasta baru-baru ini.

“Ketika kami sekeluarga makan makanan yang enak, hanya ayah sendiri yang makanannya dibedakan. Saat itu ayah saya hanya boleh makan yang direbus,” lanjutnya.

Dari penyakit ayahnya yang cukup parah dan menurut Gita menyedihkan itulah, dia terdorong untuk bisa membuat obat agar bisa menyembuhkan ayahnya. “Melihat kondisi ayah, aku bulatkan tekad, ingin buat obat yang tidak ada larangannya. Artinya ayah dapat makan enak sesuai selera. Setiap hari aku ke perpustakaan untuk belajar kesehatan, umumnya belajar buku kesehatan ala Hembing. Lalu eksperimen sederhana di rumah, tanpa bantuan orang lain.”

Dalam menciptakan obatnya, Gita mengaku pernah gagal sebanyak 15 kali. “Saya melakukan 15 kali eksperimen, mulai dari pola makan ayah yang saya atur, termasuk obat minuman jus dan terapi.  Misalnya obat dari Ciplukan mulai dari daun, buah sama akar tanaman ini, saya rebus kemudian saya berikan untuk ayah. Tapi enggak sesuai harapan. Lalu saya mencoba lagi dengan obat Mahkota Dewa yang dikeringkan buahnya, lalu dijadikan serbuk, dan dikonsumsi. Setelah hampir setahun obat ini juga tidak mampu diharapkan.”

Lalu Gita memutuskan mengunakan bahan jus Mengkudu. Karena aroma jus Mengkudu sangat tak sedap, dia memutuskan tidak mengunakan bahan itu.

“Waktu masih kelas tiga SMP, saya sudah pasrah dan capek. Hanya berserah diri pada Allah. Tiba-tiba saya menemukan ide, yang sebenarnya konyol. Ibaratnya kalau gagal masuk jurang. Saya berpikir penyakit polio dapat diobati melalui vaksin polio, orang digigit ular dapat sembuh dari racun ular juga. Jadi tidak ada salah mencoba membuat riset dari gula.”

Gita menjelaskan pada senyawa gula pasti ada senyawa yang dapat mengatasi sakit diabetes, hanya saja harus menemukan bahan campuran yang dapat memperbaiki senyawa itu. Setelah cukup lama mengutak-atik penelitian pada kelas tiga SMP, Gita  menemukan Kolagit dari gula tebu.

Gita Adinda Nasution dan Kolagit temuannya (Anekainfounik)
Gita Adinda Nasution dan Kolagit temuannya (Anekainfounik)

“Saya coba untuk diri sendiri. Setelah beberapa kali mencoba rasanya enak seperti kopi, karena obatnya dalam bentuk serbuk  cokelat, persis seperti kopi. Saat kenaikan ke kelas tiga SMA, obatnya baru dipublikasi dan di uji secara preklinis dan klinis di lab Farmasi USU.”

Hasil uji coba laboratorium bagus. Enam ekor tikus pengidap penyakit gula sembuh setelah diberikan Kolagit. Bahkan Kolagit lebih ampuh dari obat diabetes hasil kimia, Dibin Klamit. Berbeda dengan obat diabetes lainnya, Kolagit dikonsumsi setelah makan.

Setelah ayahnya rutin mengonsumsi Kolagit selama 4,5 tahun, Bisman sang ayah secara mengejutkan sembuh total dari penyakit diabetes. Dia tak lagi kesulitan melihat dan berjalan. Semua berkat obat temuan anaknya.

Beberapa orang yang mengonsumsi Kolagit, baik di Sumut, Jakarta, hingga Arab Saudi, juga merasakan kesembuhan. Kolagit diklaim menetralisir/menurunkan kadar gula darah, memperbaiki/memperjelas penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh, mengencangkan kulit, melancarkan pencernaan, sebagai asupan energi.

Permintaan yang meningkat lantas membuat Gita mendapatkan untung yang tidak sedikit. Gita bahkan terkejut ketika di akhir tahun 2014, ia mendapatkan omzet lebih dari Rp 1 miliar. “Saya kaget, karena tidak memikirkan untung karena saya cuma pikir bagaimana untuk orang bisa sehat. Tapi ternyata alhamdullilah akhir tahun lalu, saya dan teman-teman menghitung omzet, mencapai lebih dari Rp 1 miliar,” kata Gita sembari berbisik.

Semoga saja nantinya akan ditemukan lebih banyak lagi obat alami untuk bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. (tom)

Bagikan:

Hutomo Dwi

Cowok penyuka Jepang, dari bahasa, musik, sampai film dan animenya.
Floating Banner