Masalah sampah di Jakarta hingga kini masih menjadi satu masalah di Jakarta yang cukup serius selain kemacetan. Saking banyaknya sampah yang menggunung di Jakarta, pemerintah Jakarta sampai kesulitan mencari solusinya.
Namun seorang pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Narada, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menawarkan solusi kepada Ahok, sang Gubernur DKI Jakarta. Pria bernama Tuan Guru Hasanain Juaini itu menciptakan sebuah inovasi, yaitu kalkulator sampah. Tuan Guru sesumbar alatnya dijamin bisa mengatasi masalah sampah di Ibu Kota.

Penemuan Tuan Guru ini pertama dipublikasikan melalui akun Facebook bernama Ekspedisi Indonesia Biru. Dalam akun tersebut dijelaskan secara rinci bagaimana cara kerja alat yang bernama kalkulator sampah itu.
Cara kerja kalkulator sampah, menurut penjelasan Tuan Guru, adalah dengan memasukkan segala macam sampah yang akan dimusnahkan. Setelah terkumpul, sampah-sampah itu kemudian dibakar. Di bagian inilah alat yang Tuan Guru ciptakan berperan, yakni menetralisir asap sampah agar tidak mencemari udara.
Awalnya, konsentrasi asap akan dipecah dengan alat berupa blower berdaya 200 watt, yang ditiupkan dari samping. Berkat alat ini, asap menjadi tidak pekat. Asap yang masih mengandung bahan pencemar udara itu, kemudian diolah dengan teknologi plasma di mana asap disalurkan ke tungku lain dan dibakar lagi dengan suhu 1.800 derajat Celsius.
â??Asapnya akan hilang dan bersih atau bisa diubah jadi cairan yang bisa dipakai sebagai bahan pengawet kayu agar tidak dimakan rayap,” ujar Tuan Guru seperti dilaporkan Ekspedisi Indonesia Biru.
Meski demikian, temuan Tuan Guru ini terkendala masalah biaya. Untuk teknologi itu, menurut hitungan Tuan Guru, biayanya mencapai Rp 282 ribu per ton. â??Sampai di situ, kami sudah tidak sanggup,” katanya.
Akan tetapi jika merujuk pada pengelolaan sampah di DKI Jakarta yang anggaran kebersihan mencapai Rp 400 mliar per tahun, Tuan Guru menilai hal itu lebih dari cukup untuk membuat kalkulator sampah.
Sejak alat Tuan Guru diunggah di Facebook, berbagai komentar mengalir. Salah satunya dari Tati Juniaty, “Keren banget, semoga bisa sampai ke Pak Ahok.” Selain itu, juga ada dari Rangga Muda, “Kreatif tingkat internasional.”
Kita lihat saja bagaimana rekasi pemerintah DKI Jakarta tentang penemuan Tuan Guru ini. Jika disetujui, maka ini bisa menjadi salah satu solusi sampah di Jakarta. (tom)