Bencana kabut asap memang sampai hari ini masih ada walau tak seheboh bulan lalu. Kabut asap yang melanda wilayah di Sumatera dan Kalimantan tersebut langsung menggugah banyak orang untuk bisa membantu masyarakat yang terkena imbasnya. Hal ini dilakukan juga oleh seorang perempuan berparas cantik yang ikut serta menjadi relawan kabut asap. Dia adalah Intan Syafrini Fazrianti.
“Namanya Intan… dia emang tergolong seperti batu permata… anak gadis seumuran dia bisa saja hanya duduk di cafe sambil maenin gadget, bisa saja killing time di spa atau salon-salon… anak gadis seumuran dia bisa saja sangat takut bila kukunya terlambat di meni pedi… anak gadis seumuran dia bisa saja sangat takut tidak meng-up date medsos nya… tapi dia Intan… si batu permata ini malah memilih gabung dengan laskar SEKOLAH RELAWAN“.
Demikian bunyi kutipan yang menyertai foto Intan yang mengenakan pakaian Pemadam Kebakaran berwarna merah. Foto itu menyebar luas di media sosial (medsos) Facebook dan menarik simpati sehingga para netizen membagikan foto tersebut di linimasa masing-masing.
Siapakah Intan ini? Dilihat dari akun Facebook miliknya, gadis berusia 19 tahun ini merupakan mahasiswi semester tiga di Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta.
“Dari awal pemberitaan asap muncul, saya selalu ikuti perkembangannya. Sampai akhirnya, tersiar kabar hanya tersisa lima persen lagi udara di sana yang bersih. Saya pun membulatkan tekad untuk berangkat,” kata Intan seperti dikutip dari Kompascom, Senin (9/11/2015).
Salah satu alasan Intan memutuskan menjadi relawan lantaran dia ingin melakukan sesuatu aksi nyata.
“Karena menurut saya, hanya meng-update di medsos atau koar-koar saja di broadcast enggak begitu berarti banyak juga. Saya penasaran dan ingin tahu keadaan di sana seperti apa dan mengapa sampai separah itu,” tuturnya.
Intan rela meninggalkan aktivitas kuliahnya demi menunaikan tugas mulia. Intan bertugas selama seminggu di Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, salah satu wilayah dengan kondisi kebakaran dan kabut asap terparah di Kalteng.
“Saya masih di kampus, mengerjakan tugas ketika sudah keputusan untuk berangkat. Tapi, karena memang tekad sudah bulat, saya beranikan diri bilang ‘iya’ dan berangkat ninggalin kuliah di sini. Alhamdullilah, sampai posko, saya ketemu orang-orang yang luar biasa. Sederhana dan kompak. Saya diterima dengan baik meskipun saya perempuan sendiri,” katanya.
Sampai hari ini, foto Intan terus menuai pujian dari netizen Facebook. Hampir komentar pada foto tersebut, netizen merasa bangga dan terharu atas perjuangan perempuan cantik tersebut. Ia sangat peduli akan lingkungan dan bencana kabut asap, bukan hanya itu saja, Intan tak ragu kulitnya yang putih kotor akibat apa yang ia perbuat. (tom)