Tagar #microhydroID sempat masuk trending topic Indonesia pada Kamis lalu. Ternyata, ini bukan nama website, melainkan sebuah penemuan dari Gamma Abdurrahman Thohir, seorang pelajar berusia 15 tahun yang berhasil menemukan teknologi bernama Microhydro.
Kalau pernah melihat wujud Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), kita bakalan tak asing lagi dengan energi yang dihasilkan dari penemuan Microhydro milik Gamma Thohir. Hanya saja, siswa kelas XI SMA Global Jaya Bintaro, Tangerang ini cukup brilian untuk menerapkan sistem PLTA versi mini sehingga bisa diakses oleh warga di daerah terpencil.
Secara sederhana, prinsip teknologi microhydro adalah menggunakan energi kinetik dari arus air desa setempat untuk memutar turbin yang nantinya akan diubah menjadi energi listrik.
Untuk itulah proyek temuan Gamma Thohir dinamakan â??Microhydro for Indonesia Projectâ?. Dengan membangkitkan listrik dari aliran air desa didukung alat desain microhydro yang sederhana tadi, warga bisa memanfaatkan alat tersebut untuk mengatasi kekurangan energi akibat jauhnya jarak desa ke kota atau karena mahalnya biaya listrik untuk masuk ke daerah.
â??Saya ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat, dalam hal ini Ciptagelar. Melalui proyek ini, saya berharap akan semakin banyak masyarakat di desa disana yang memiliki akses terhadap listrik. Sehingga keberadaan listrik akan ikut menumbuhkan usaha-usaha kecil yang bermanfaat bagi peningkatan ekonomi desa,â? ungkap Gamma soal inisitaifnya, seperti dikutip Tribunnewscom, Senin (16/11/2015).
Dalam mewujudkan proyek ini, cowok kelahiran 10 Juni 2000 ini sangat terbuka untuk mengikutsertakan banyak pihak terutama mereka yang masih seumuran Gamma untuk ikut menyempurnakan proyek tersebut.
Pasalnya, Gamma menjelaskan adanya empat elemen yang bisa mendukung pemanfaatan energi microhydro sebagai sumber energi alternatif berkelanjutan. Pertama adalah lingkungan, meliputi pemanfaatan aliran sungai, volume air, dan rotasinya. Elemen kedua adalah sosial, yakni menggerakan masyarakat yang mengoperasikan dan memelihara sistemnya. Elemen ketiga adalah pengembangan teknologi, serta yang keempat adalah akses keuangan yang dikelola.
Kalau proyek ini sukses diadopsi sebagai sumber listrik bagi penduduk desa di pelosok Indonesia, maka Indonesia tidak kekurangan listrik. Mari kita dukung teknologi buatan Gamma ini. (tom)