Biasanya, seseorang akan mengungkap keindahan suatu lokasi dengan menggunakan foto. Namun beda halnya dengan Nadine Chandrawinata.
Dirinya baru saja merilis sebuah table book berjudul “Lembata Underwater” bersama sebuah tim yang terdiri atas Muljadi Pinneng Sulungbudi, Marischka Prudence, Gemala Hanafiah, dan lain-lain. Melalui buku tersebut, keindahan Lembata, sebuah kabupaten di Nusa Tenggara Timur, berusaha disajikan kepada masyarakat luas.
“Ini buku kelima yang saya buat. Tiga buku pertama saya tulis sendiri, dua buku terakhir dibuat bersama teman-teman,” ucapnya di Gedung Sapta Pesona, Gedung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta Pusat, seperti dilansir dari Tribunnewscom, Jumat (4/12/2015).
Menurut Nadine, mengulas keindahan suatu tempat menjadi sebuah buku itu lebih mudah dan menyenangkan. “Saya merasa jika dibuat bersama orang-orang bervisi sama itu akan lebih mudah, lebih cepat, dan lebih banyak info yang didapat. Kalau mau bahas sebuah daerah, lebih baik kerja sama karena akan jadi lebih ringan,” tuturnya.

Pembuatan buku tersebut dikatakan Nadine sebagai upaya mempromosikan keindahan alam di NTT supaya lebih banyak orang datang ke sana, tak hanya sekali, melainkan hingga ingin kembali berkali-kali.
“Saya senang traveling dan ini yang bisa saya kasih ke Indonesia. Ini juga merupakan satu upaya mengangkat keindahan alam Indonesia ke kancah internasional,” tutur Nadine.
Sebelumnya, Nadine pernah beberapa kali merilis buku, seperti misalnya “Pantaskah Aku Mengeluh” pada tahun 2007, “Nadrenaline” pada tahun 2012, dan beberapa buku lainnya.
Meski sudah merilis buku mengenai NTT, Nadine mengaku bahwa ia ingin kembali ke NTT. “Saya mau datang lagi ke sana untuk angkat keindahan NTT yang lain. Saya belum puas,” ujarnya.
Menurut Nadine, NTT selalu menarik untuk dieksplorasi, contohnya adalah Lembata yang baru saja dieksplorasinya tersebut. “Selain makronya yang banyak, keindahan landscape bawah laut Lembata cantik sekali. Alam di darat dan masyarakatnya pun menyenangkan,” tutup Nadine. (tom)