Dalam film “Star Wars”, George Lucas selaku kreator menampilkan latar fantasi antariksa dengan beragam spesies alien yang bisa berbicara beragam bahasa. Kebanyakan bahasa non-Inggris yang didengar di “Star Wars”, termasuk bahasa asing yang diucapkan Iko Uwais dan Cecep Arif Rahman di “Star Wars: Force Awakens”, bukanlah kreasi linguistik, melainkan ada di dunia nyata. Berikut adalah beberapa bahasa dan dialek yang digunakan dalam film “Star Wars”, seperti dilansir dari Huffingtonpost, Selasa (22/12/2015).
1. Bahasa Huttese
Bahasa Huttese yang digunakan oleh Jabba the Hutt dan kroni-kroninya merupakan bahasa yang kaya di saga “Star Wars”. Penata suara legendaris, Ben Burtt, menciptakan bahasa Huttese dari Quechua, bahasa orang-orang pribumi Peru yang digunakan di wilayah Andes, Amerika Selatan. Bahasa Huttese tidak sepenuhnya mengadaptasi bahasa Quechua, karena penyulih suaranya, Larry Ward, mendengarkan rekaman asli bahasa Quechua lalu sedikit berimprovisasi untuk bahasa Jabba dan karakter lain, seperti Greedo.
2. Bahasa Sullustese
Bahasa Sullustese ini digunakan oleh karakter Nien Nunb, ko-pilot Millennium Falcon, yang juga muncul dalam “Star Wars: The Force Awakens”. Asal mula bahasa ini adalah bahasa Haya dari Afrika Timur, dan tokoh Nien Nund diisi suara oleh Kipsang Rotich, aktor asal Kenya.
3. Bahasa Watto dan Sebulba
Karakter Watto dan Sebulba di “The Phantom Menace” merupakan dua spesies berbeda. Watto adalah Toydarian, sedangkan Sebulba adalah Dug. Tetapi mereka berbicara sedikit bahasa Finlandia di prekuel “Star Wars” tersebut. Dalam adegan pod race, Watto berseru, “Kiitos!” Sebulba kemudian menjawab, “Ole hyvä!” Kata-kata itu mengambil sedikit dari bahasa Finlandia yang berarti, “Terima kasih”, dan “Terima kasih kembali” dalam bahasa Nordic.
4. Bahasa Geonosian
Sebenarnya kata demi kata yang digunakan makhluk serangga Geonosian di “Attack of the Clones” berdasarkan Xhosa, bahasa nyata dan dialek dari Afrika Selatan. Xhosa adalah salah satu dari 11 bahasa resmi Afrika Selatan, yang dituturkan oleh sekitar 8,1 juta orang.
5. Bahasa Ewok
Mirip dengan bahasa Quechua, penata suara Ben Burtt terinspirasi untuk membuat bahasa makhluk yang dinamai Ewok dalam “Return of the Jedi”. Setelah menonton sebuah film dokumenter BBC tentang Tibet, Nepal, dan bahasa Kalmyk diucapkan di Asia, Burtt kemudian mewawancarai penduduk asli di sana dan diperdengarkan ulang kepada penyulih suara Ewok. Tujuannya agar penyulih suara bisa menangkap fonetik bahasa Kalymk untuk gaya bahasa makhluk kecil yang membantu mengalahkan Kekaisaran di Endor itu. (tom)