Mengisi ulang baterai ponsel, atau istilahnya charge, biasanya menggunakan alat seperti adaptor. Namun nantinya, mengisi ulang baterai ponsel tak perlu lagi menggunakan alat tersebut, melainkan cukup dengan napas saja.
Alat untuk mengubah napas jadi energi untuk mengisi ulang baterai ponsel ini dinamakan AIRE. AIRE merupakan masker buatan Joao Paulo Lammoglia dari Rio de Janeiro, Brasil. Masker ini berhasil memanfaatkan tenaga angin dari pernapasan kita sehingga napas kita itu bisa diubah menjadi energi listrik untuk mengisi ulang ponsel milik kita.
AIRE dapat digunakan di dalam ruangan atau di luar ruangan, saat kita sedang tidur, berjalan, berlari atau bahkan membaca buku.
Selain menghemat energi dan membantu pelestarian lingkungan, menggunakan masker AIRE akan mendorong kita untuk tetap latihan fisik, dengan tujuan bisa mengisi ulang baterai ponsel.
Masker elektronik ini memang termasuk ke dalam gadget modern yang menawarkan manfaat. Meski terbilang canggih, tetapi untuk saat ini, kerja masker tersebut masih membutuhkan daya yang cukup tinggi.
Seperti kita tahu, napas yang keluar dari tubuh sebagian besar adalah karbon dioksida. Sang penemu, Lammoglia berharap konsepnya ini bisa dibawa ke tingkatan yang lebih serius dan dapat memproduksi lebih besar energi listik dengan memanfaatkan karbon dioksida tadi.
Dilansir dari Huffingtonpost, Rabu (3/2/2016), AIRE belum diproduksi secara massal. Lammoglia tidak mau menitikberatkan pada penjualan produk dan desainnya. Dia cuma ingin dari konsep yang ia ciptakan, yang terpenting bisa memberikan perspektif lain tentang memberdayakan energi.
Semoga saja nantinya produk ini bakal diproduksi secara massal, sehingga kita bisa menghemat penggunaan listrik, dan bisa membuat tubuh kita tetap sehat karena kita terus latihan fisik secara berkala. (tom)