Kalau kamu pernah menonton film “Fantastic Four”, kamu pasti tahu salah satu anggotanya ada yang memiliki kemampuan mengendalikan api, yaitu Human Torch. Memiliki tubuh diseimuti api, dia mampu memanipulasi api sehingga bisa digunakan untuk pertahanan dirinya dan juga untuk menyerang lawan-lawannya.
Kemampuan memanipulasi api itu disebut dengan istilah Pyrokinesis. Pyrokinesis berada di bawah payung telekinesis (atau, kadang-kadang, psikokinesis) dimana seorang praktisi menggunakan pikirannya untuk mempengaruhi dunia fisik di sekitar mereka. Secara tradisional, seorang pyrokinetic dapat menyalakan api ketika kondisi sesuai dengan pasokan yang cukup untuk menciptakan api, yaitu bahan bakar, oksigen dan panas, kemudian memanipulasi intensitas api dan arah di mana bahan-bahan itu berada.
Walaupun tidak ada eksperimen empiris yang telah terbukti sesuai dengan yang ditampilkan oleh tradisi pyrokinesis populer, kemampuan untuk menghasilkan panas telah ditunjukkan oleh praktisi seni bela diri tertentu. Seniman bela diri ini, dengan memanipulasi energi “chi”, dapat memancarkan panas dari tangan mereka atau bagian lain dari tubuh mereka. Beberapa berpendapat bahwa kemampuan ini tidak “benar” melainkan hanya sekadar kontrol, seperti meningkatkan kemampuan alami tubuh untuk menghasilkan panas.
Pyrokinesis jika dikaitkan dengan fisika maka yang terjadi adalah seseorang yang mampu memanipulasi sebuah atom hingga ke tingkat proton, neutron dan elektron. Lalu ia mengubah kecepatan salah satu dari komponen pembentuk atom itu menjadi sangat cepat sehingga akan menembakkan cahaya panas atau disebut juga sebagai Plasma. Pada saat bersamaan, orang tersebut mampu melakukan hal tersebut lebih dari ribuan atom dalam kurun satu waktu maka yang akan kita lihat adalah penampakan fisik plasma berbentuk api.
Memang terlihat mustahil, namun dilansir jadiBerita dari berbagai sumber, ada catatan sejarah yang menunjukkan kalau ada manusia yang bisa memanipulasi api. Dia adalah A.W. Underwood. Pada abad ke-19, dia memperlihatkan aksinya memanipulasi api di sekitarnya. Saat itu, ada beberapa ilmuwan yang datang ke rumah Underwood. Ketika Underwood berbincang dengan mereka, ia mengambil sapu tangan dan menggosokkan ke mulutnya. Lalu apa yang terjadi? Seketika itu juga api menjalar dari sapu tangannya. Karena para ilmuwan itu masih belum percaya, mereka menyuruh Underwood untuk mencuci tangan dan berkumur, agar tidak ada zat fosfor yang memang saat itu diketahui mampu menimbulkan api ketika dihembuskan atau digosok.
Setelah berkumur, Underwood lalu meniupkan amplop dan kertas, yang pada akhirnya membuat kertas dan amplop itu hangus seketika. Salah satu dari ilmuwan yang ada di rumah Underwood itu menyatakan bahwa aksi yang dilakukan Underwood itu asli. Para dokter mencuci mulut Underwood dengan berbagai campuran tapi tetap saja Underwood mampu menghasilkan api dari tubuhnya.
Terkait aksi itu, penyidik skeptis bernama Joe Nickell menyatakan dalam surat kabar saat itu bahwa Underwood telah melakukan “teknik kimia pembakaran”, sehingga kasus Underwood menjadi sepi. Namun bukan berarti A.W. Underwood menipu sebab saat itu diketahui adanya praktik kekuatan gaib dengan pemujaan setan yang memberikan kemampuan seperti itu.
Sementara, di lain tempat pada tahun 2011, seorang gadis berusia 3 tahun asal Filipina membuat heran banyak orang karena ia mampu mengetahui di mana api akan muncul atau menciptakan api dan membuat suatu objek terbakar. Walikota di kota gadis itu tinggal mendatanginya dan terkejut saat api menjalar dari bantal ketika gadis itu mengatakan “bantal terbakarlah”. Banyak orang-orang lain termasuk kepala polisi lokal dan pemadam kebakaran melihat bagaimana gadis kecil itu bisa membakar tanpa melakukan kontak fisik apapun terhadap objek tersebut.
Kasus lain menyebutkan bahwa seorang bocah laki-laki berumur 12 tahun bernama William Brough asal Turlock, California, Amerika Serikat, mampu menyalakan api hanya dengan melihatnya saja. Bahkan dia sempat diusir dari rumah dan juga sekolahnya karena membakar 5 kelas di sekolahnya. Karena kasus ini, bocah itu dianggap dirasuki roh jahat.
Masih ada kasus lainnya terkait manusia yang mampu memanipulasi api. Sayangnya, hingga saat ini, masih belum ada penjelasan ilmiah terkait kasus-kasus di atas. Belum ada metode ilmiah yang bisa menjelaskan bagaimana otak bisa memicu ledakan dan kebakaran dari jarak jauh sebagaimana halnya mesin penghasil api yang memiliki substansi seperti silan, gas piroforik dan rubidium yang akan langsung bereaksi kimia pembakaran saat bertemu dengan oksigen.
Yang pasti, berdasarkan sains saat ini, tubuh manusia (atau pikiran) tidak dapat menghasilkan panas yang cukup untuk membakar apapun dengan sendirinya di dunia luar, kecuali memakai trik fosfor. Gelombang otak manusia terlalu lemah untuk menghasilkan suhu tinggi. Walau begitu, para ilmuwan telah mampu membuat alat yang mampu merespon gelombang otak. Dengan menggunakan alat ini, bisa jadi hanya dengan pikiran di masa depan, seseorang bisa membakar kertas, walaupun kemungkinannya kecil. (tom)